Perubahan sosial dalam era digital seperti saat ini membuat seluruh
lini kehidupan selalu dinamika. Kepekaan atas perubahan yang terjadi dituntut
setiap makhluk yang ada didalam perubahannya. Era digital menandakan masanya
generasi yang terlahir dan lacur menggunakan gadget di masamasa pertumbuhannya
menjadikan nya generasi yang secara alamiah juga sepadan dengan realitas
disekitar mereka. Merekalah yang terlahir dalam era millenial. Dimana digital bagaikan
sedekat jarak nafasnya menghirup udara. Inilah yang menjadi kesimpulan saya
ketika seorang anak muda bernama Nico
Riansyah menyampaikan sosial media community di bawah naungan brand CNI dalam Blogger
Gathering pada 18 Desember 2016 lalu di Burger King, Plaza Festifal Kuningan
Jakarta.
Seperti hal nya perjalanan brand yang terlahir sebelum
digitalisasi menggerus, CNI juga merupakan salah satu brand yang mengalami
dampaknya. Namun demikian hal tersebut merupakan hal yang tersadari bahwa era
baru telah muncul. Era ketika digital dan generasi yang terlahir mengikuti
arusnya merupakan segment market yang mempengaruhi tumbuh kembang brand CNI. Dan
CNI pun menyambutnya dengan segenap daya yang mereka miliki. System baru bagi
perubahan yang sesuai dengan laju digitalisasi dan generasi milenial yang
tumbuh merupakan era baru bagi perjalanan CNI. Dan muncullah www.geraicni.com
yang menandakan perubahan memasuki era baru kini. Juga kemudian tercipta apps
yang dapat diunduh melalui appstore untuk menjangkau market generasi millenial.
Digital store tumbuh menggantikan jejaring organik yang telah lama mereka
bangun. Website dan apps Gerai CNI diharapkan mampu menjawab jangkauan multi
taskingnya generasi milenial dalam mencukupi kebutuhan hidup mereka.
Cukup, sekarang saatnya memasuki dunia saya sekarang. Selama
mengikuti gathering tersebut sesungguhnya pada saat bersamaan saya terjebak dalam
ingatan mendiang almarhum orang tua saya yang dahulu adalah seorang member CNI.
Bagi alm Bapak menjalani kesibukan disaat tak lagi menjalani rutinitas kerja,
menjadi member CNI memberinya semacam spirit dalam menjalani hidup. Semangat hidupnya
selama menjadi member CNI seolah menjadikan seorang pebisnis unggul. Tak kenal
lelah beliau mengunjungi sanak, kerabat famili dan kolega untuk menawarkan
produk-produk CNI. Dan jika memang memungkinkan beliau sesekali mengajak saya
serta menemaninya. Dan ada yang saya mulai mengerti apa sesungguhnya yang
sedang di lakukan oleh alm Bapak yakni memprospek bekas teman kerjanya hehehe.
Mungkin adanya pengalaman ikut dalam kunjungan-kunjungan alm
Bapak ketika menjadi member CNI sedikit banyak nya memahami marketing secara
organik. Betapa menyusun rencana kunjungan dalam satu hari menjadi begitu
penting agar dapat memanage waktu dan mendapat downline lebih banyak. Spirit yang
diberikan oleh team CNI menjadikan alm Bapak menjadi seorang marketing yang tangguh dan
bersemangat baja semangat 45’ (istilah jaman bapak saya he). Demikian barangkali
ingatan bersama almarum menjadi ingatan panjang yang dalam dalam kisah hidup
saya, apalagi saat-saat menyeduh dan minum kopi ginseng bareng beliau.
Dan CNI kali ini mengikat saya dalam ingatan masalalu dan dunia kekinian secara bersamaan. Terimakasih CNI. Dan satu orang pembicara lagi menyampaikan semacam jembatan dan angin segar bagi solusi didalam menjalani hidup dalam era digital generasi milenial. The Power of Sosial Media demikian judul yang di paparkan oleh Ani Berta yang akrab di sapa Teh Ani. Bahwa demikian hebat dan kuat nya arus informasi dalam sosial media menjadi sesuatu yang semestinya memberi dampak positif bagi tujuan hidup. Sosial media hendaknya memiliki peran yang memungsikan kebaikan kebaikan dan berakibat manfaat bagi penggunanya bukan malah sebaliknya. Demikian saja terimakasih teh Ani akan sharing yang menyegarkan dan penuh manfaat ini.