Narasumber Road to Indonesia Knowledge Forum (IKF ) VII |
Sebuah undangan melalui pesan watsap saya terima, saya langsung konfirm sebab waktu acaranya di tanggal 27 September 2018 kebetulan sekali penanda kalender nya kosong. Undangan ini tenyata untuk menghadiri acara Road to IKF VII 2018 oleh BCA Learning Service.
Semula saya kira acaranya akan berjalan serius dan pasti bikin pusing. Soalnya berbicara tentang pengetahuan terlebih menyoal transformasi digital. Nyatanya tidak demikian, memang sedikit njelimet buat saya namun masih dapat saya cerna meski sedikit-sedikit.
Nah inilah beberapa resume yang dapat saya persembahkan buat pembaca setia blog saya. Dan memang acara ini merupakan "Pesta Akbar Pengetahuan" terbesar di Indonesia sebagai bentuk dukungan BCA terhadap pengembangan inovasi dan kreativitas berbasis digital.
Indonesia Knowledge Forum (IKF) merupakan kegiatan yang sudah lama diusung oleh Yayasan Bakti BCA melalui BCA Learning Service. Tahun ini menjadi tahun ke tujuh diselenggarakan sebagai Pesta Akbar Pengetahuan terbesar di Indonesia.
Foto Keluarga Blogger setelah acara Road to IKF VII |
Bertempat di breakout area Menara BCA kafe BCA 9 hadir dalam kesempatan ini Komisaris Independen PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Cyrillus Harinowo, Executive Vice President Learning and Development BCA Lena Setiawati, Pakar Teknologi Informasi Onno W. Purbo, dan Head of Jakarta Smart City, Jakarta Provincial Government Setiaji.
Setelah beberapa saat di awali ngopi dan cemilan bubur sumsum dan makanan ringan lainya, acara pun segera di mulai dengan di moderatori oleh Slamet Edi Santoso. Pembawaan moderator Edi yang agak kalem membawa bincang-bincang ini menjadi santai dan menarik untuk terus disimak.
Terlebih tatkala giliran Pakar Teknologi Informatika Onno W Purbo memulai presentasi menyoal Artifisial Inteligen. Nah mulai seru deh, apa sih artifisial inteligen itu ya? mari ikuti terus. Tetapi sebelumnya tuan rumah BCA Harinowo menyampaikan beberapa patah kata.
Harinowo mengatakan, dari sisi perbankan BCA menyadari bahwa inovasi teknologi mampu menjawab kebutuhan masyarakat melalui layanan keuangan yang mudah, cepat sekalgus murah. Dan karenanya BCA terus melakukan inovasi demi menjawab solusi layanan perbankan berbasis digital agar memberi kemudahan layanan kepada nasabah.
Kemudian dalam pelaksanaan pesta akbar pengetahuan ini diharapkan menjadi One Stop Knowledge Solution dengan menghadirkan serangkaian expo dan exhibition yang di ikuti oleh exhibitor penyedia pengetahuan dan teknologi terpilih sehingga masyarakat lebih aware dengan perkembangan teknologi yang mutakhir saat ini di Indonesia.
Dengan demikian pada akhirnya hasil karya mutakhir tersebut dapat memberikan sumbangsih untuk perkembangan dan kemajuan bangsa, tutup Harinowo. Kemudian ditambahkan oleh Lena Setiawati, bahwa tranformasi digital yang belakangan dianut oleh perusahaan-perusahaan besar, juga turut memberi dampak kepada milenials.
Mereka juga turut berpacu dan berlomba dalam ide, inisiatif, inovasi dan kreativitas untuk memanfaatkan perkembangan teknologi saat ini untuk menjadi entrepreneur. Dengan motivasi ini BCA menggelar IKF VII untuk memicu tumbuhnya kreativitas dan inovasi melalui transformasi digital secara berkesinambungan demi tercapainya visi 2020 yang ingin menempatkan Indonesia sebagai negara ekonomi digital terbesar se Asia Tenggara.
Agenda hari pertama 9 Oktober 2018 |
Agenda hari kedua 10 Oktober 2018 |
IKF VII akan berlangsung selama 2 hari. berturut mulai dari tanggal 9 hingga 10 Oktober 2018 bertempat di Ritz Carlton Pacific Place Jakarta. Sebanyak kurang lebih 17 pembicara yang kompeten di bidangnya akan turut berpartisipasi berbagi ilmu, pengalaman serta inspirasi dalam mengembangkan dunia bisnis berbasis digital.
Diantaranya ada Handry Satriago GE Indonesia, Noni Purnomo Blue Bird, Euni Sari UX Indonesia, Bill Zeng CISCO, Husein Samy IBM Indonesia, Agus Nurudin Nilesen. Yekan, nggga kompeten gimana coba? Coba deh sorot Blue Bird misalnya yang pernah terdampak dari disrupsi teknologi, bagaimana Blue Bird bertahan dalam arus disrupsi tersebut?
Beberapa Pembicara IKF VII (dalam konfirmasi) |
Nah untuk mengetahui beberapa informasi dan pengetahuan tersebut yang gak kalah keren dan menginspirasi dapat kamu saksikan dalam gelaran IKF VII tahun ini bulan Oktober nanti. Untuk mengikuti hadir dalam 1 hari saja kamu mesti merogoh kocek sebesar Rp. 1 juta. Sedangkan jika ingin mengikuti selama 2 hari berturut koceknya sebesar Rp 3,5 juta
Untuk keterangan dan mendaftar bisa melalui link Pendaftaran IKF VII berikut ini. Tinggal klik saja yaa. Oya mengantarkan IKF VII dengan menghadirkan Onno W Purbo dan Setiaji sangat memberikan pengantar yang asik dan bikin penasaran banget.
Benefit investasi acara IKF VII |
Diatas telah saya singgung Artificial Inteligen yang di sampaikan Onno W Purbo pakar teknologi informasi. Jadiiii... yang disebut Artificial Inteligen oleh para pemilik platform seperti sosial media itu sesungguhnya statistik. Ini lah pernyataan Onno saat membuat penasaran peserta yang hadir di kafe BCA 9 temasuk saya.
Lebih lanjut Onno mengatakan bahwa yang namanya Artificial Inteligen yang sering digembar-gemborkan itu adalah statistik. Coba saja pikirkan, kenapa ketika kamu baru melirik sebuah market place tertentu dengan item yang kamu perhatikan dalam waktu lama akan muncul iklannya dalam feed temlen mu.
Dari mana sosmed itu tahu? (tanpa menyebut platform) dari data statistik yang kamu lakukan dalam kurun waktu 24 jam sebelum nya sudah terpantau oleh platform tersebut walau hanya melalui gajet. Yang tercanggih bahkan melalui teknologi aliran listrik pun sudah ada tools yang dapat menyerap seluruh data diri dan aktivitas penggunanya.
Wahhh...makin tercengang kan? Betapa data privasi pengguna begitu mudah di dapatkan oleh semua platform sosial media. Sebab hal ini juga dipicu oleh pengguna yang hanya mengerti teknologi digital dalam verbal "tinggal ketuk next, next, dan next aja terus..selesai deh" Ujar Onno dengan tawa dan bahasa tubuh why nya.
Tak kurang membuat penasaran dan memiliki sens humor dalam penyampaiannya Setiaji Head of Jakarta Smart City juga mengungkap sejauh mana teknologi Jakarta Smart City mampu berperan banyak dalam deliver setiap keluhan masyarakat Jakarta hingga terselesaikan keluhan tersebut.
Contoh misalnya untuk mencegah mobil dinas truk pengangkut sampah keluar dari area Jakarta. sebab katanya pernah truk sampah Jakarta "Nyasar" hingga Cianjur. ngapain? katanya dengan senyum singkat.
Untuk itulah Jakarta Smart City telah memiliki teknologi pemantauan yang efektif dan akurat. Keterlibatan masyarakat untuk membangun Jakarta Lebih Baik bisa ikut serta melalui gajet dengan mendonlot aplikasinya. Sejak keluhan petama dan track pemantauan proses penanganan dapat terus dilihat hanya melalui gajet.
Problem pelayanan masyarakat saat ini sangat bertumpu pada peran dari pemangku aparatur pemprov DKI Jakarta. Untuk itu Jakarta Smart City ini sesusungguhnya lebih berfokus pada perbaikan kinerja Aparatur Pemprov Jakarta.
Nah segitu kerennya para pembicara yang bakal mengisi pesta akabar pengetahuan terbesar se Indonesia ini. Bagi kalian yang sedang berjibaku dengan dunia startup penting banget even ini. Nah dengan merogoh kocek 1 hingga 3,5 juta saya kira sangat worthd dengan apa yang bakal didapatkan selama acara berlangsung.
Demikian, sampai ketemu disana yaa (Kalau dapat undangan lagi yaaaa...maklum blogger undangan hahaha) :)
Salam.
Saya merapikan kursi Kafe BCA sebelum foto keluarga :) |