Victor Wirawan |
Sebelum ini saya pernah menulis soal Baran Energi sebagai energi terbarukan dari energi yang sudah ada. Kini saya menulis untuk mengenal sekilas saja dengan pemilik ide dan gagasan juga produsen Baran Power yaitu seorang sosok Victor Wirawan yang terus berkutat dan berkiprah tanpa henti demi sebuah penerapan energi terbarukan ini hadir di tengah masyarakat.
Wah-wah wah, apa itu Baran? Siapa itu Victor Wirawan? Apa pula energi terbarukan yang hendak diterapkan? Tiga pertanyaan ini akan terjawab dengan sendirinya nanti sepanjang tulisan sederhana ini. Pelan-pelan saja membacanya ya ehehe. Bukan hendak jumawa jika Victor Wirawan adalah Elon Musk Indonesia.
Saat ini ekologi dunia sedang menjadi sorotan para ilmuwan dan pemikir yang sangat luar biasa cerdasnya mengamati perubahan iklim dunia dan sumber-sumber daya yang dapat dimanfaatkan oleh umat manusia di Jagat Alam Raya ini.
Terlebih mengenai energi surya atau energi yang dihasilkan dari Matahari. Energi Matahari buat saya adalah sesuatu yang saya dengar gak terlalu sering tetapi sudah lama menjadi issue yang menempel kuat dalam ingatan saya tetapi belum melihat dan merasakan langsung seperti apa pengunaan energi matahari memberi dampak manfaat yang besar.
Gak tahu mengapa, apa karena saya yang gak sampai menemui pengalaman ini atau hanya asik menelan informasi yang saya terima melalui media masa dan buku-buku saja. Bagi saya yang awam ini menyoal energi matahari hanya masih terasa dan bermanfaat untuk menjemur pakaian hingga kering bahkan sekering-keringnya ahaha.
Etapi ada yang lebih dekat sik sebenarnya, seperti kalkulator misalnya. Sering saya perhatikan di pojok kanan atas kalkulator merek yang diakhiri huruf o itu dengan pertanyaan-pertanyaan sambil kayak orang bengong melamun. Ini kotak-kotak kecil ini jika dipasang dirumah bisa bikin rumah ini hidup kayak kalkulator hahaha.
Lamunan-lamunan liar kemana-mana sering saya alami, mungkin juga oleh pembaca juga pernah gitukan? hayooo ngaku. Tetapi bengong yang wajar yaa bukan bengong yang gak menentu seperti gak dapat honor atau gajian yang tertunda yaa ahahaha. (Maafkeun banyak candanya etapi ada seriusnya kok).
Nah langsung aja deh kita ke pokok cerita. Beberapa waktu lalu tepatnya 17 Desember 2018 saya kembali bertemu dengan sosok Victor Wirawan untuk kali kedua. Di waktu menjelang tenggelam matahari ini, hanya sekedar bincang santai saja tetapi membawa saya mengenali beliau semakin dekat.
Dipertemuan pertama kali dengan sosok Victor Wirawan ketika itu beliau mengenalkan produk yang diciptakannya sendiri yaitu Baran Power. Soal Baran Power bisa di baca di link berikut ini ya : Baran Energy. Nah kali ini saya diajak mengenal sosok beliau lebih dekat lagi.
Seperti pertemuan sebelumnya saya sudah memiliki kesan bahwa sosok Victor Wirawan adalah seseorang yang sangat Humble, Cerdas dan Visioner dan itu tidak salah lagi di buktikan dalam pertemuan kedua kalinya ini. Sebuah pertemuan yang lagi-lagi nyantai dan luwes untuk bicara apa saja namun sosok Victor Wirawan ini menarik perhatian saya lebih besar untuk mengenal lebih jauh.
Sebuah kehormatan bagi saya bisa berfoto bareng dengan sosok Victor Wirawan yang suka mengenakan kaos oblong, suka makanan khas Jawa dan menyukai sesuatu yang tidak formal. |
Sepenggal demi sepenggal rangkaian cerita hidup dan pengalaman seorang Vicktor Wirawan mulai terkuak. Waktu saya tanya berapa usia beliau ternyata saat ini sedang memasuki usia 35 tahun sedikit lebih muda dari saya. Tetapi penampakan wajah kami tak jauh beda seperti seumuran saja, hehehe.
Tetapi tentunya beda nasib (garis bawahi ya ehehe) Victor Wirawan seorang anak berdarah Indonesia tulen kelahiran Malang sejak masa mudanya sudah memiliki perusahaan sendiri. Namun begitu dalam pengakuannya secara gamblang mengatakan bahwa "pendidikan saya tidak tinggi". "Saya hanya senang melakukan segala hal seperti anak kecil yang tak pernah berfikir akan resiko apapun dari sesuatu yang dilakukannya", tambahnya.
Termasuk dalam menciptakan Baran Energi saat ini yang membuat pertemuan kami kali kedua ini terjadi. Pengalaman membangun sebuah perusahaan dan gagal membuat dirinya lebih banyak mempelajari kegagalan dalam setiap keputusan hidup. Membuat saya mengangguk akan sebuah perjalanan hidup yang penuh dinamika tidak seperti saya. Flat gaess...plettt....
Seorang Victor Wirawan sadar betul atas setiap keputusan hidup itu membawa resiko. Termasuk ketika Baran Energi menjadi salah satu yang ditawarkan kepada masyarakat. Siap atau tidak siapnya masyarakat terhadap sesuatu yang baru untuk diterapkan sebagai sesuatu yang bermanfaat bukan lagi sebuah hambatan untuk memberikan sesuatu untuk bangsa.
Hidup ini cuma sekali dan sekali saja memberi sesuatu untuk bangsa masa gak bisa, tuturnya dengan logat jawa yang tipis-tipis medoknya. Penuturan ini sebenarnya disampaikan dalam perjumpaan kami kali pertama, tetapi masih terngiang dalam ingatan saya.
Suasana senja hari dari ruang kantor milik Victor Wirawan di kawasan BSD Tangerang Banten. |
Baran Energi adalah perusahaan miliknya yang berfokus pada property dengan sumber daya matahari menjadi sumber energi terbarukan yang diterapkan. Wacana penggunaan energi terbarukan sudah sering di gaungkan. Namun hingga detik ini saya sebagai blogger dan warga negara Indonesia ini belum menyaksikan dan merasakan langsung seperti apa bentuk konkrit dari energi terbarukan tersebut yang bermanfaat buat masyarakat.
Regulasi dan good will penerapan energi terbarukan ini sepertinya masih di "langit ketiga". Tetapi saat saya menyaksikan sendiri konsep Baran Energi yang ditawarkan oleh seorang Victor Wirawan solusi penerapan energi terbarukan menjadi nampak dan sangat dekat, seolah sangat terjangkau oleh tangan dan dompet saya. Sebuah produk karya anak bangsa, produk asli Indonesia yang menanti regulasi yang berpihak pada inovasi teknologi karya Indonesia.
Jadi konsep rumah dengan energi matahari sebagai energi yang digunakan seumur hidup yang juga pernah saya impikan seolah didepan mata. Saya hanya tinggal membeli rumah saja lalu semua penggunaan energi matahari menjadi kehidupan saya sehari-hari. Tepat seperti saat ini saya mengidamkan sekali hunian dimana saya bisa menghidupi rumah tangga bahagia dengan energi terbarukan.
Ada sebuah kelonggaran dikemudian hari akan tuntutan biaya energi listrik yang digunakan dalam satu unit rumah. Meski memang harus mengeluarkan kocek yang besar di awal bagi yang sudah memiliki rumah sendiri. Namun akan terasa ringannya di kemudian hari dengan penurunan biaya yang dikeluarkan dalam menggunakan energi listrik.
Sementara untuk biaya listrik yang saat ini kita gunakan selalu mengalami kenaikan biaya tagihanya. Kondisi seperti ini tentunya tak boleh terus terjadi. Harus ada sebuah inovasi sumber energi terbarukan yang membuat jadi lebih baik. Ide dan konsep Baran Energi bagi seseorang seperti saya sangat menjawab kebutuhan saya. Walaupun saat ini baru ide dan sangat siap diterapkan. Hanya waktu yang menentukan.
Jika mau dibandingkan Baran Energi dengan produk negeri nun jauh disana ada kemiripan dengan sebut saja Tesla. Teknologi dan konsep yang diberikan pun sama. Nyaris tidak ada yang beda. Hanya saja proses dan penciptaanya dalam waktu dan tempat berbeda. Tesla ada di Amerika sana, sedangkan Baran ada di Indonesia.
Victor Wirawan juga tak menampik hal itu, sebab pun turut mengidolakan sosok pribadi dibalik penciptaan Tesla itu sendiri yaitu Elon Musk. Hingga dirinya berjuang berusaha untuk menemui sosok Elon Musk namun tak pernah berhasil bertemu. Namun semangat untuk membuat ciptaan semacam produk Power Wall akhirnya yang menjadikan sebuah Baran Power hasil karyanya sebagai sesuatu yang dapat dibanggakan.
Victor sendiri tak pernah menyadari sepenuhnya bahwa apa yang sudah di lakukannya dengan Baran Energi mendapat respon yang cukup luar biasa dari beberapa negara. Namun agak sedikit berbeda dengan apa yang di hadapi di negerinya sendiri. Namun hal itu semua tidak menjadikan surut untuk terus menawarkan Baran sebagai solusi yang terbaik bagi bangsa Indonesia ini. Pemuda penyuka jeans ini memang memaknai falsafah kenaifan anak sebagai pedoman hidup.
Ya semoga sebentar lagi sudah dapat lampu hijau dari sisi regulasi. Tinggal jalan saja kok. Jika sudah ya ini merupakan sesuatu kebaikan untuk bangsa ini dari saya. Soalnya hanya satu saja kebaikan yang bisa saya serahkan untuk bangsa ini, Baran. Sambil senyum sumringahnya mekar tipis-tipis menebar kharisma seorang Victor Wirawan yang tidak kalah dengan kemampuan seorang Elon Musk.
Bagi saya pribadi, melihat dan mendengar langsung atas sebuah hasil inovasi teknologi yang solutif itu senangnya bukan main. Seperti menemukan harta karun yang tersembunyi. Tetapi memang tidak semudah seperti apa yang di bayangkan. Pasti ada kerikil dan onak duri untuk melewati ujiannya sendiri. Sebab ketidak tahuan membutuhkan pengetahuan yang disampaikan dengan cara yang baik. Sehingga dapat diterima dan memberikan manfaat sebesarnya bagi kehidupan yang lebih luas lagi.
Demikian saja dahulu, jika dikemudian hari mendapat kesempatan menulis kembali, pasti akan saya tulis kembali lebih lanjut mengenal seorang Victor Wirawan lebih dalam lagi.
Salam.