Memintal Akrab dan Menggali Sejarah di Kepulauan Seribu Part#3
Desember 17, 2016Part#3
Makan saat lapar menerjang adalah saat jurus pengendalian
paling jitu mengelola nafsu yang membabi buta. Iya gak siiihhh. Pulau Untung
Jawa adalah pulau kelima dalam perjalanan 180 menit sudah kurang atau lebihnya.
Cuacalah jua yang berkenan memberikan kami kesempatan mencapainya. Tetapi soal
kuliner sepertinya akan lebih menggoda pembaca ketimbang soal ini. Setelah
kapal bersandar bersamaan bunyi musik bertempo beat 4/4 keroncongo do=G dan Pulau
Untung Jawa terlihat ramai. Selain penghuninya cukup banyak, konon kabarnya
jumlah penduduknya pun kini telah bertambah, dikarenakan penghuni pulau tetangganya
berpindah ke pulau ini disebabkan pulau mereka kandas ditelan laut. Pembaca mungkin
sedikit bingung membaca tulisan ini sebab rasa lapar lebih mempengaruhi saya
menyusun kalimat cerita tak beraturan. Ujug-ujug mengalir malah meliuk-liuk
patah. “Syeeebooookkk” sayapun terkenang dengan orang yang melantangkan suara
ini nanti saya ceritakan yaa. Aaaahhhgg lapar itu menggoda imajiiii.
Meja prasmanan telah tersaji menu-menu yang menggoda, ini adalah
hasil laut yang di olah dengan sentuhan rasa kehidupan pulau seorang Ibu Sani
warga pulau Untung Jawa. Ibu Neneng dan tim guiding sudin pariwisata Jakarta
memang sangat memahami kondisi. Maka dipersilahkanlah langsung hidangan prasmanan
tersebut untuk di santap. Semenjak dari dermaga menuju meja prasmanan
lumayanlah terasa jaraknya. Perpindahan alam dari atas air duduk-duduk dikapal
membuat langkah jalan harus beradaptasi lagi seperti melawan gravitasi. Hihihi.
Ah es kelapa adalah pilihan yang jatuh pertama kali untuk di telan. Dan jurus
secepat kilat mengambil piring, lalu menyendok nasi, lalu mengutip lauk udang dan ikan, lalu menyambar sambal, lalu...set menuang sop dalam sekejap semuanya hadir di meja makan. Sambil tetap fokus menikmati suap demi suap
bincang-bincang dimeja makan adalah hubungan mencipta ikatan akrab antar saling
menyentuh sisi humor kami. Dari senyum yang remah-remah naik tempo dan hingga
gelegak tawa tanpa aba-aba. Meja makan kami menjadi penuh rasa dan porsi yang
lebih besar dan berkali tambah dengan diam-diam. Lahaaaappp !!!ssssttt.
Alam dan hubungan antar manusia
Maka kali ini hubungan antar memenuhi ruang, antar ruang
dari ruang ke ruang lain. Masyarakat pulau, pohon, bangunan-bangunan hunian
dalam pulau, jalan-jalan penghubung, angkasa raya, angin yang berhembus
menembus jiwa-jiwa yang hidup. Kadang setelah makan pun butuh istirah. Sesaat saja
dan lalu bincang-bincang kita mengikat seiring memahami apa yang terjadi
disekitar kita saat itu juga. Sign of sosial dynamic changes yang me-multi
tasking semua indra tubuh ini. Tapi intinya sebetulnya jangan lupa, setelah
makan dan minum masih ada yang harus kita akrabi lagi. Yaitu hutan mangrove di
belakang aula warga Pulau Untung jawa ini. Sekali lagi Bu Neneng menyampikannya
dengan penuh sahaja dan tasking gembira, adeemmm rasanya. Sempat disampaikan
bahwa disini selain banyak penghuninya juga terdapat aneka atraksi seperti
menyewa speed boat atau bermain banana boat, dan tak kalah menarik wisata hutan
mangrove yang terkenal luas dan asri di pulau ini.
Hanya sebentar saja mengikuti setapak lalu menemu hutan mangrove
yang rindang, jalur untuk berjalan yang dibangun dengan beton cor memudahkan
pengunjung menikmati suasana rimbunnya mangrove yang sangat memiliki fungsi sebagai
benteng utama menghalau abrasi dari ombak laut yang dapat mengikis bibir pulau. Setiap jarak sekira 20 meter
terdapat semacam tempat duduk-duduk untuk sesaat menikmati rerimbunan mangrove.
Jalur-jalur beton yang sedang dalam pembangunan ini kelak akan berguna bagi
edukasi sustanable akan pentingnya memahami kelestarian mangrove. Semoga nanti
beton cor yang dibangun tanpa memotong mangrove yang ada ini kelak akan semakin
indah jika telah selesai. Batang-batang mangrove yang sengaja di biarkan tumbuh
dan beton yang di bangun pun tak mendzolimi mangrove itu sendiri. Mangrove-mangrove
itu seolah tumbuh dan menembus jalur beton.
Kerindangan mangrove ini memunculkan ide yang sejak awal di
dermaga marina gagal terjadi yaitu membuat video manequin challengge. Karena hubungan
alam dan manusia adalah saat manusia menikmati waktunya dan alam pun seakan
merestuinya. Ah, semoga kali ini berhasil videonya. Maka segeralah seluruh
orang yang ada di tengah mangrove itu mengambil posisi. Setiap orangnya
berupaya bergaya manequin yang maksimal. Kamera pun disiapkan, aba-aba
sutradara yang turut bermanequin terdengar sebab yang boleh bergerak hanya
kameramen saja, selainnya wajib bergaya manequin sepanjang proses rekamannya. “Cameraaaa!,.Rolliiiinggggg.......Action
!” kamera pun bergerak mengambil angel terbaik setiap peserta manequin, suasana
pun hening, sepi tak ada suara. Semua peserta tampak serius mengikuti manequin
callenge ini. Namun sangat tak di duga dan tak di nyana saat kamera tiba di
pertengahan dengan tiba-tiba terdengar bunyi gaduh yang cukup keras. “Brooooooottttttt!!!”
seketika seluruh manequin bergerak tak henti bergoyang-goyang perutnya tergelak
tertawa, sebagian terbahak, ada juga yang spontan memaki....”anj****tttt, ulah siapa
ini!!” hihihi.....gelak tawa tak terhindari. Posisi pose seluruh peserta berubah
memegang perut dan menyeka mata karena tertawa hingga keluar airmatanya. Bwahahahahaa......
Sebetulnya tak ada masalahnya dari bunyi kentut itu, namun
jika bunyi itu keluar di saat yang tak tepat maka disitulah masalahnya. Misi gagal
Kapten !!. Namun ada satu hal yang tetap di amini dalam hati peserta manequin
challenge yakni kami semakin ceria dan terikat. Hutan mangrove pun seolah turut
bergembira bersama kami, dahan nya bergoyang-goyang dan angin laut yang menghembus
menembus rimbunnya batang mangrove semilir menyejukan. Namun tak mampu
membendung kegelian yang mengendurkan kekakuan. Perut-perut kami semakin kendur
lentur karena gelak tawa, bahagiaaaa sekali rasanya...yakaaaaaaannnn. heheheheh
Bersambung ke......... part#4
6 komentar
Kayanya ada informasi yang kurang bro, yg belum di sampaikan.
BalasHapusOiya, seperti yang kita lihat bersama yaa, next di akhir tulisan nanti ada mas satto, semacam catatan kecil atau hal2 yg mesti di perhatikan...
HapusSoalnya, masih ada yg mau ditulis...hehehe
Terlebih masalah tersangka broott
HapusNah soal itu, biar kan alam saja yang menjadi saksinya ihihihiii...
HapusThanks to brooot membuat jalan jalan tak terlupakan XD
BalasHapushehe...sama sama ya okkaa. jangan kapok ya trip bareng lagiiii hihhi
HapusTerima kasih sudah berkunjung dan berbagi...
Bergembira selalu !!