Buku sebagai Legasi dari seorang Parni Hadi

Oktober 28, 2023

Peluncuran Buku
Launching Buku Parni Hadi di Gedung Dewan Pers Jakarta.

Sebagai Blogger tentu saja saya merasa sangat bergembira bisa berjumpa dengan sosok idola saya sejak lama. Jauh dari waktu sebelum menjadi blogger saya hanyalah manusia jalanan. Yang hidupnya berpindah dari halte ke halte hingga sampai terminal Pulogadung. Masa-masa itu sungguh layak saya kenang sebagai kenangan yang menyedihkan sekaligus membawa kebanggaan. Sampai saat ini ketika jemari terus mengetuk huruf-huruf dari keyboard hape, saya masih membayangkan masa-masa itu. Tepatnya di masa saya pernah hadir di Rumah Singgah bernama Sanggar Warung Udix. Dan saya yakin seyakinnya Dompet Dhuafa memiliki catatan kelahiran Sanggar Warung Udix di Jalan Swadaya seberang Terminal Pulogadung. 


Meski sangat singkat sekali pergumulan hidup di Sanggar Warung Udix namun ingatan saya tentang sosok Parni Hadi begitu sangat membekas hingga hari ini. Dilalah melalui jejaring blogger membawa saya pada pertemuan ini kembali. Tentu dengan momentum berbeda namun tetap sama membawa esensi cinta dan berbagi penuh khidmat. Kali ini saya dipertemukan kembali dengan momentum paling haru biru. Sosok Parni Hadi yang saya temui kini berusia 75 tahun. Perawakan tinggi dan tetap tegap walau memegang tongkat tak menampakan lelah menyerap dari setiap sisi saya perhatikan beliau selama acara ini. 


Peluncuran Buku Reportase Puitis
Peluncuran dua buku Karya Parni Hadi

Launching Dua Buku karya Parni Hadi


Rabu, 25 Oktober 2023 saya mendapat konfirmasi bahwa saya termasuk dalam undangan sebagai Blogger dalam Launching Buku Parni Hadi yang diadakan keesokan harinya Kamis, 26 Oktober 2023 di Aula Gedung Dewan Pers Jakarta. Konfirmasi ini membuat saya sangat bersemangat untuk bisa segera hadir, syukur-syukur berjumpa langsung dengan Bapak Anak Jalanan yang pernah mengasuh kami dulu di Pulogadung. Alhamdulillah tiba di Gedung Dewan Pers saya berjalan berselisih dengan mobil yang membawa beliau yang juga baru sampai. Setelah sempat melakukan konfirmasi di meja registrasi, semua mata langsung tertuju kepada orang yang sedang turun dari mobil. Beliaulah Parni Hadi. Sosok yang hari ini menjadi "Pengantin" di Gedung Dewan Pers. 


Dua buah buku sekaligus menjadi sesuatu yang mampu menyedot energi semua orang penting yang sangat berperan dalam kehidupan seorang Parni Hadi. Sekeliling Parni Hadi inilah yang turut membentuk hidup Parni Hadi terus menemukan jati diri sebagai manusia. Kritik dan otokritik menjadi hidangan yang sangat bernas dan saya nikmati selama acara Launching Buku berlangsung. Dan sesekali saya terpaksa berpura-pura mengucek mata karena tanpa sadar dan tiba-tiba airmata mengalir dari bola mata yang menggenang yang saya tahan-tahan. Betapa bersyukurnya saya berada dalam peristiwa hari ini. 


Ketua Dewan Pers
Ketua Dewan Pers DR. Ninik Rahayu membuka peluncuran buku Parni Hadi

Kritik dan otokritik


Sebagai seorang blogger yang jauh dari proses pembelajaran jurnalistik, saya patut berbangga seorang Parni Hadi sangat memperhatikan dunia tulis menulis seiring perkembangan dunia teknologi dan digital. Bahkan hingga kebebasan memproduksi berita tanpa menyebut kata netizen yang lacur menjadi santapan kita saat ini. Hal ini saya tangkap ketika menerima buku baru beliau bertajuk Upaya Bangun Hidup Sehat. Dengan highlight #semangat75 Buku Audiovisutorial. Dan Buku ini di rancang dengan se-related mungkin dengan gaya kekinian. Cukup simpel dengan sedikit kata yang sangat storytelling dan bisa terhubung dengan akses digital dari hape baik sistem operasi android dan ios. Sematan dua kata yang ada di cover membuat Buku Audiovisutorial ini menjadi semacam inovasi yang selaras dengan perkembangan zaman. 


Tentu saja saya sangat iri, sebab rencana saya membuat semacam ini telah didahului oleh seorang Parni Hadi. Meski saya belum pernah sekalipun menerbitkan sebuah buku. Namun wishlist saya sesungguhnya sedang on the way menuju kelahirannya. Dan mencari referensi buku yang semacam Audiovisutorial inilah yang saya inginkan. Saya menemukan istilah baru yang mungkin ini akan menjadi serapan dan menjadi istilah yang bakal terus di pakai untuk buku sejenis yang diterbitkan di zaman kekinian ini. Dan Buku Upaya Bangun Hidup Sehat dapat dengan mudah terhubung dengan akun digital yang dimiliki Parni Hadi seperti di Youtube dan podcast.  


Sebuah tema launching dan bedah buku tertulis dalam undangan. Namun sayang bedah buku urung dilakukan karena waktu yang terbatas. Namun begitu suasana launching setelah penandatanganan buku dalam poster cover buku besar dengan perbincangan para senior dan lebih bisa dianggap perbincangan antar orangtua atau guru dengan anak dan seluruh anggota keluarganya mesti saya ungkap dan rasakan dalam tulisan ini. Bagaimana tidak terasa seperti keluarga? Sebab perbincangan tema dinasti saja hanya sebuah lelucon yang pantas ditertawakan saat sambutan ketua Dewan Pers saat opening speech. Ya betul sebuah dinasti akan terasa sebagai tuntutan untuk mempertahankan kekuasaan berbeda dengan semangat kekeluargaan yang tetap membawa cinta dan semangat membawa perubahan menjadi lebih baik. Sekiranya itulah yang saya rasakan ketika duduk di deretan kursi belakang setelah roundtable. Kapan-kapan bedah bukunya ya pak, dirumah bapak aja biar santai. Hehe. Terutama Buku Reportase Puitisnya Pak Parni. 

Dua Buku yang diluncurkan karya Parni Hadi di Gedung Dewan Pers


Opini Sebuah Legasi


Buku menjadi sebuah legasi dari seorang Parni Hadi. Namun buku secara fisik mungkin tak akan cukup. Kehidupan di masa kini memaksa setiap jejak tak hanya terekam melalui cerita dalam teks saja namun juga rekam jejak digital. Dan buku dalam bentuk fisik juga bisa terhubung dengan berbagai medium digital yang bisa dinikmati oleh pendengaran dan penglihatan. Sebuah tema yang terasa sangat sederhana menjadi begitu menohok apalagi dibaca oleh seseorang yang sama usianya. Namun begitu bagi generasi muda yang hidup saat ini Buku Upaya Bangun Hidup Sehat menjadi terasa sangat relevan terlebih setelah melewati masa pandemi. 


Buku kedua yang launching kembali adalah buku berjudul Reportase Puitis, 5W + 1H dengan Rasa. Buku ini pernah diterbitkan sebelumnya namun belum memiliki nomor ISBN. Namun akhirnya kini memiliki ISBN dan launching kembali bersamaan dengan Buku Upaya Bangun Hidup Sehat. Tentu saja proses ini menjadi proses yang menjadi poin pembelajaran saya untuk bisa menerbitkan buku seperti usaha Pak Parni Hadi. Tentunya dengan semangat legasi juga. Bahwa sesuatu harus saya tinggalkan untuk dikenang dan menjadi hikmah setelah semua perjalanan kehidupan kita selesai. 


Kelak saya akan meneladani atas apa yang sudah seorang Parni Hadi lakukan. Demikian semoga bermanfaat. Nonton juga video  Instagram Reel saya ya. Salam.





You Might Also Like

0 komentar

Terima kasih sudah berkunjung dan berbagi...
Bergembira selalu !!