Bermimpi pergi haji sudah mendera saya sejak kecil. Namun hingga kini belum terwujud juga. Kenapa? Inilah yang membuat saya merenungi sesuatu yang membuat mimpi itu belum terwujud.

Pergi haji adalah sesuatu kewajiban menjalankan ibadah yang di yakini oleh umat Islam sebagai pemenuhan syarat rukun Islam yang kelima. Yaitu pergi haji jika mampu. Kalimat pergi haji jika mampu menjadi kalimat yang tidak pendek. Menjadi pemaknaan yang harus di pahami secara utuh oleh penganutnya.

Pergi haji jika mampu adalah juga sebuah pernyataan yang sangat krusial dari keyakinan menyatakan diri sebagai seorang yang memeluk Islam menjadi keyakinannya. Namun aturan agama dalam rukun Islam yang kelima terdengar sangat wise dan tak memaksakan hambanya. Disinilah esensi ajaran Islam mengajak umatnya agar lebih banyak memperhatikan banyak faktor lain meskipun itu mewujudkan sesuatu yang sangat krusial.

Sehingga keterpenuhan syarat dari rukun Islam kelima menjadikan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya dan kebaikan bagi kehidupan di sekitarnya. Pergi haji yang memiliki arti menjalankan suatu proses perjalanan menuju kota Mekah. Kota yang di dalamnya terdapat Masjidil Haram yang berarti di haramkannya semua perbuatan jahat di dunia ini. Haram atas semua perilaku yang merugikan.

Jika saja saya orang arab tentu akan menjadi mudah untuk bisa menempuh perjalanan haji. Namun umat Islam yang tersebar di dua pertiga penduduk dunia ini seluruhnya di wajibkan. Termasuk umat Islam yang ada di Indonesia. Untuk menuju ke Baitullah (Rumah Allah) sebutan lain dari Masjid Al Haram).

Sebagai umat Islam yang berada jauh dari Mekah tentunya syarat rukun Islam yang kelima ini menjadikan umat Islam merasa tidak dipaksakan. Untuk memenuhi di butuhkan perencanaan yang matang dan baik. Saat ini banyak sekali cara yang sangat mungkin untuk dilakukan. Salah satunya dengan menabung. Namun begitu menabung menjadi tidak efektif di sebabkan tabungan akan terpakai.

Lalu ada cara lain yang di tawarkan oleh FWD Life yaitu dengan perencanaan keuangan berbentuk asuransi. Perencanaan keuangan untuk berhaji dengan cara memiliki asuransi adalah inovasi asuransi yang dilakukan FWD Life sebagai langkah upayanya mengubah cara pandang tentang asuransi. Dengan meluncurkan produk Asuransi Bebas Tawakkal.

Produk Asuransi Bebas Tawakkal ini berprinsip syariah dan diharapkan dapat menjawab kebutuhan umat Islam dalam memenuhi syarat rukun Islam kelima. Inovasi metode mengumpulkan uang untuk biaya haji bisa dengan cara berasuransi. Rudi Kamdani Wakil Direktur Utama FWD Life, mengatakan FWD Life memiliki visi untuk mengubah cara pandang masyarakat tentang asuransi. Atas kesadaran bahwa jumlah jemaah haji yang terbesar di dunia. Dan kemudahan dalam perencananan keberangkatan ke tanah suci.

Asuransi Bebas Tawakkal memiliki fitur unggulan seperti manfaat asuransi sampai usia 100 tahun serta alokasi investasi tahun pertama dan bonus loyalitas yang akan di tambahkan langsung ke dana investasi. Dan membuat perencaanan beribadah haji dengan waktu tunggu yang relatif lebih singkat walaupun dengan kontribusi mulai dari Rp 1 juta per bulan. 

Kemitraan dengan perusahaan agen perjalanan haji yang terpercaya dan memiliki track record yang berpengalaman dan terpercaya sepeerti Abhinaya Tour & Travel dan Toyib Travel. Kerjasama dan dukungan kemitraan dengan perusahaan agen perjalanan haji ini menjadi solusi lain yang dapat menjadikan perencanaan keuangan untuk beribadah haji. 

Selengkapnya mengenai asuransi Bebas Tawakkal dapat di lhat melalui link berikut http://bebastawakkal.fwd.co.id/ 

Jangan biarkan impian terkubur dan tak tercapai hanya karena perencanaan keuangan yang tidak tepat. Dan sering terpakai dengan alasan yang lain yang membuat tidak disiplin dalam mengendalikan keuangan. Apalagi untuk tujuan beribadah haji. Dengan memiliki asuransi Bebas Tawakkal akan dapat banyak manfaat yang didapat. Selain asuransi jiwa yang didapatkan, jangka waktu untuk berangkat haji bisa kita perpendek. atau lebih cepat dari yang seharusnya.

Demikian,

Salam