Larut dalam perbincangan interaktif dalam pertemuan daring itu merupakan suatu hal yang membuat intensitas antar peserta dan Coach Ayu semakin intim saja. Intim dalam artian mencoba mengorek lagi definisi suatu keadaan yang bernama sulit untuk kemudian  memberi makna lain dari perspektif yang berbeda. Sebab sedikitnya informasi yang masuk lalu membuat sudut pandang kita hanya tertuju pada satu arah saja. Tanpa mencoba memperhatikan arah lain yang memberikan informasi berbeda yang tentu saja mungkin memberi perspektif lebih luas. Dan kemudian bisa mengambil decision dengan lebih baik. Coach Ayu membuka cakrawala pemikiran diawal kelas berdurasi dua jam kedepan.

Membincang perspektif lalu kemudian mengarah kepada definisi baru yang untuk ditemui melalui pertanyaan adalah sesuatu hal membuat denyut otak seperti bekerja menyelesaikan masalah diri sendiri. Kecenderungan yang mempengaruhi fikiran kita sendiri yang menyatakan keterbatasan, ketidak mampuan dan semua hal yang membatasi tersebut.

Iyap, semua adalah keterbatasan, ketidak mampuan dan berderet pernyataan yang menyatakan tidak akan bisa bergerak melihat dan menemukan ada pada Grimlyn otak kita. Seperti es batu yang tebal, dingin dan kerasnya cara berfikir kita mempengaruhi sikap dan sepenuhnya perilaku hidup kita. Kemandegan untuk menerima realitas menjadi penunjuk arah malah membawa kemunduran berfikir.

Lalu kemudian munculah kata healing, yang berikutnya memberikan saya informasi yang sesungguhnya apa itu healing dalam pengertian yang seharusnya. Singkatnya healing itu merupakan lapisan dari beberapa keadaan seseorang dalam menghadapi dirinya sendiri untuk bisa melalui beberapa hal seperti trauma psikis, inner child yang terus ada. Bukan dalam artian jalan-jalan. Healing bisa dikatakan tingkat yang lebih tinggi dari level stres yang wajar. Jadi jika healing diartikan jalan-jalan sungguh jauh dari apa yang dimaksudkan. Mungkin jalan-jalan yang dimaksudkan healing dalam istilah itu lebih berarti relaksasi atau nature therapy.

Tuh kan dapat pencerahan lagi, lalu bagaimana bisa membedakan antar stress yang wajar dan stress yang lebih dalam lagi yang memerlukan bantuan dari aspek selain dirinya sendiri? Lebih lanjut dapat kita pahami bahwa semisal stress dalam menjalankan kebiasaan sehari-hari seperti mau ujian sekolah, melamar pekerjaan atau meeting dengan klien seperti itu.

Namun jika yang terjadi segala tekanan itu ditimbulkan dari cedera psikis yang tak pernah tuntas sejak kecil itulah yang menjadi perhatian serius untuk dapat di rilis. Tentu bisa mendatangi seorang Councelor seperti Coach Ayu. Hal tersebut mungkin dan bahkan memang tanpa pernah disadari atau memang disadari peristiwa psikis tersebut diabaikan begitu saja. Padahal sesungguhnya bisa saja treatment bersama seorang Concelor bisa mempercepat proses penerimaan dengan kesadaran penuh hingga mencapai titik ketenangan.

Nah untuk menemui seorang Councelor seperti saat ini jangan dijadikan bahwa itu adalah aib yang tak ingin di keluarkan. Mungkin sudah saatnya hal tersebut bisa benar-benar memberikan dampak yang lebih baik bagi langkah kehidupan kedepannya. Apalagi beberapa teknik untuk stimulasi mendorong fikiran kepada penerimaan, lalu menyadari kemudian menjadi reaksi yang lebih positif, penting juga diketahui dan dipelajari. Coach Ayu tentu bisa memberi beberapa pelajaran berharga itu.

Jika kamu tertarik untuk konsul sama Coach Ayu kamu bisa DM akun instagram @komangayutrysnawati ya. Pasti dibalas kecuali sedang praktek.