Diabetes dan Perempuan di Tengah Mortalitas

November 26, 2017

Diabetes adalah penyakit tidak menular ke sembilan sebagai penyakit  yang menyebabkan mortalitas di dunia. Meski begitu ancaman mortalitas ini sesungguhnya sangat besar terjadi di Indonesia. Kementerian kesehatan dalam peringatan hari Diabetes Sedunia melalui sharing informasi yang di selenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementrian Kesehatan RI pada Selasa 21 November 2017 di ruang serba guna Gedung B P2P dalam sharing dan informasi mengenai wanita dan diabetes bersama media dan blogger. Dan saya termasuk seorang peserta didalamnya.


Tulisan ini saya buat demi memanjangkan jangkauan informasi yang saya peroleh dari kegiatan tersebut. Mengenai diabetes dan perempuan (wanita) yang menjadi fokus bahasan dan memiliki prioritas agar di ketahui oleh publik seluasnya. Meski melalui blog, semoga mampu memberi cerah dari kegiatan yang diadakan oleh dirjen P2P Kemenkes bagi pembaca.

Nah mari membaca statistik sejenak untuk membaca tingkat kengerian dari diabetes di dunia walaupun hanya di nomor sembilan penyebab kematian.

Diabetes tercatat mengalami peningkatan di seluruh dunia oleh International Diabetes Federation. Hingga saat ini sebanyak 199 juta perempuan di seluruh dunia menderita diabetes. Setiap tahun sekitar 2,1 juta jiwa meninggal akibat diabetes.

Menjadi tren, diabetes kini tidak hanya di derita oleh kelompok usia tua. Kini mulai bergeser ke kelompok usia muda dan produktif. Akibatnya semakin banyak perempuan usia reproduktif mengidap diabetes. Bisa di katakan dua dari lima wanita berusia reproduktif menderita dengan jumlah mencapai lebih dari 60 juta perempuan di seluruh dunia.

Penderita diabetes pada wanita lebih dikenal di kedokteran dengan istilah Diabetes Gestasional. Bagi seorang perempuan menderita diabetes akan mengalami sulit hamil dan dalam proses persalinan secara umum. Lagi-lagi menurut International Diabetes Federation 90% kasus diabetes pada perempuan hamil merupakan kasus diabetes gestasional.

Statistik ini lagi-lagi mencatat kengerian dari besarnya dampak diabetes pada perempuan. Sebab menjadi penyebab utama kematian ibu dan bayi. Juga penyebab komplikasi serius pada proses persalinan. Statistik kemudian mencatat kengerian lagi, sebanyak 3 juta bayi baru lahir kemudian mati setiap tahunnya akibat diabetes. Ini juga menjelaskan betapa kehamilan seorang perempuan dengan disertai diabetes gestasional berisiko pada kematian hingga empat kali lipat. Belum lagi risiko melahirkan bayi dengan keadaan berat badan berlebih, prematur bahkan cacat fisik.

Walau begitu diabetes gestasional merupakan fenomena yang bersifat sementara, tercatat 50% perempuan hamil dengan diabetes gestasional rentan diabetes tipe 2. Fase menjadi diabetes tipe 2 secara umum terjadi 5-10 tahun setelah melahirkan. Juga besertanya pererempuan dan bayi juga sama resikonya mengalami diabetes tipe 2, sedang si bayi akan mengalami kelebihan berat badan dan obesitas di usia anak-anak dan usia remaja.

Nah, faktor risiko diabetes gestasional beberapa meski sungguh belum seluruhnya dapat di gali informasi mengenai diabetes khususnya di Indonesia menurut kepala Dirjen P2P Kemenkes RI Bapak Muhamad Subuh informasi ini sangat penting di ketahui masyarakat. Kesadaran masyarakat perlu selalu di bangun  akan pentingnya kesehatan.


Kita sudah mencanangkan GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) melalui tiga aktifitas utama, perilaku aktifitas fisik, perilaku budaya konsumsi sayur dan buah, serta deteksi dini. Juga kemudahan layanan masyarakat untuk diakses oleh masyarakat, demikian di sampaikan Bapak M Subuh.

Selain itu program pengendalian diabetes yang di lakukan pemerintah ada dua lagi, yaitu: a. Pendekatan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS PK) untuk mendeteksi obesitas di tingkat keluarga yang berpotensi menjadi diabetes b. SPM (Standar Pelayanan Minimal ) Kesehatan di Kabupaten/Kota untuk mendukung program deteksi dini pada usia produktif dalam melakuka  skrining usia produktif untuk faktor risiko penyakit tidak menular termasuk diabetes.

Di Hari Diabetes Sedunia 2017 kali ini yang menjadi sorotan dan highlight pemerintah mengusung tema Wanita dan Diabetes. Sebab seorang perempuan adalah seorang ibu yang akan membawa dampak jika si ibu hamil maka bayi juga berisiko. Terdapat dua jiwa di seorang perempuan. Dan keterlibatan semua pihak  dalam pencegahan dan pengendalian faktor resiko dengan perilaku hidup sehat. Dan mendeteksi gejala awal diabetes, lalu dipastikan mudah mendapatkan akses pelayanan kesehatan yang baik, tepat dan terjangkau.

Kini mari abaikan sebentar data statistik yang mengerikan itu. Kita kembali menarik garis simpul apa arti kesehatan bagi pribadi kita. Bahwa sakit dari diabetes sebenarnya bukan terjadi begitu saja. Melainkan di pengaruhi oleh pola hidup yang sangat tidak tepat. Tentunya juga bersifat akumulatif dari gaya dan pola hidup yang tak peduli akan dampak dari gaya hidup mereka. 

Maka peran pemerintah tak akan berarti apa-apa tanpa kesadaran individual juga kepedulian individual yang sama dan bergerak menjadi komunal yang sangat ingin membuat hidup menjadi lebih baik.  Demikianlah kita harus mampu menjadi bagian dari unsur perubah agar kiranya menjadi bentuk perlawanan atas ketak pedulian akan kesehatan diri kita sendiri. Jika Kesadaran ini bersanding dengan kepedulian yang sinkron, bukan mustahil Indonesia menjadi Bangsa yang kuat dan bergizi. 

You Might Also Like

0 komentar

Terima kasih sudah berkunjung dan berbagi...
Bergembira selalu !!