Menjadi Saksi Peluncuran Satelit BRIsat

Juni 23, 2016


Menceritakan kembali pengalaman yang unik dan seru merupakan hal yang mengasyikkan. Dan berikut adalah sebuah cerita saya ketika mengikuti  pengalaman bersama 29 blogger lainnya. Awalnya dari sebuah status sosmed yang mencari beberapa blogger untuk mengikuti kegiatan NOBAR (Nonton Bareng) Peluncuran Satelit BRIsat. Judul NOBAR nya saja sudah cukup menyeret interest saya, di tambah peluncuran satelit BRIsat.  Bagi saya sangat berbeda dan sangat spesial. Karena yang namanya peluncuran satelit dan harus ditonton merupakan kegiatan yang gak ada duanya di tahun-tahun belakangan perjalanan sebuah bangsa. (ciyeh).

Dan perlu diketahui, bahwa Negara kita Indonesia ini, dahulu sudah memiliki satelit. Tepatnya pada tahun 1976, bernama satelit Palapa. Namun kini satelit palapa tersebut sudah tidak dimiliki lagi, sebab apa saya tidak mengetahuinya. Bagi saya yang kelahiran 80' an, (hmm..gk usah sebut tahun pastinya ya..hehe). Pada sekitar tahun 80' hingga 90' an, tentang satelit palapa selalu ada dalam satu mata pelajaran di sekolah.  Jadi sangat familiar di telinga saya. Namun saya tidak ingin mengulas sejarah satelit Palapa tersebut. Mungkin lain waktu jika ada kesempatan lain. Karena peristiwa peluncuran satelit BRIsat ini juga merupakan sejarah yang wajib saya kisahkan dalam blog saya.

sumber: detikcom
Dengan penuh kegembiraan yang sangat, undangan melalui surel bertanggal 8 Juni2016 saya terima. Namun apalah daya pada tanggal tersebut peluncuran tertunda. Alasan cuaca dan gangguan teknis peluncuran yang menyebabkan penundaan itu. Bersama teman-teman blogger lainnya, yang juga turut serta. Kami mendapat info perubahan tanggal kegiatan NOBAR Peluncuran Satelit BRIsat. Kisah yang penuh membawa kesan emosional yang mendalam adalah pada waktu penantian penundaan itu. Kami terus menunggu dan berharap apakah peluncuran satelit BRIsat ini akan berhasil. Dan hingga akhirnya peluncuran berhasil di lakukan pada tanggal 18 Juni 2016.

Kebersamaan kami sesama blogger menjadi kisah menarik lainnya selama kegiatan NOBAR BRIsat. Banyak hal yang menjadi keseruan untuk diceritakan. Mulai dari teknikal meeting hingga selesainya kegiatan. Malam itu kami semua berkumpul dahulu dalam ruang meeting di kantor detik.com Jl Warung Buncit Raya. Dan juga mendiskuskan hal-hal menarik lainnya. Mengisi suasana dengan kegembiraan dan saling sharing pengalaman. Dan tentu pengetahuan jadi bertambah dan teman jadi lebih terikat, engagement kata orang “Cirebon” mah.(Hikz). Malam itu hujan juga turun dengan derasnya, namun tak menyurutkan langkah kami untuk bergerak menuju lokasi NOBAR yang sudah dipersiapkan. Tepatnya kami NOBAR di Hall Discovery Hotel, Ancol. dan acaranya NOBAR BRIsat ini menjelang sahur. 

sumber:detikcom
Satelit yang diberi nama BRIsat diluncurkan dari Guiana Space Center, Kourou, French Guiana. Di luncurkan sekitar Pukul 17.00-18.00 waktu setempat, atau sekitar pukul 03.00-04.00 WIB, Sabtu 18 Juni 2016 dini hari. Posisi Kourou dipilih jadi pusat peluncuran satelit Eropa, karena lokasinya yang dekat dengan garis khatulistiwa. French Guiana yang bertetangga dengan Suriname ini juga memiliki cuaca yang stabil. Sehingga cocok untuk peluncuran roket untuk menerbangkan satelit. Dan kami diperkenan menyaksikan detik perhitungan mundur yang ditayangkan oleh detik.com secara langsung. Namun sekali lagi kami dihadapkan pada kenyataan penundaan pada tanggal 17 Juni 2016 tersebut. Dan saya menjadi lebih emosionil dengan mengajak para blogger lainnya berdoa melalui tweet. Pada akhirnya 18 Juni 2016 saya mendapat kabar BRIsat berasil di luncurkan.

Peluncuran satelit ini menoreh catatan sejarah. Sebab, BRI menjadi bank pertama di dunia yang memiliki satelit sendiri. Sebelum peluncuran, Direksi BRI berdoa bersama, doa tersebut dipimpin oleh mantan Direktur Utama BRI, Djokosantoso Moelyono. Suasana tampak khusyuk pada saat doa dilakukan. BRI berharap peluncuran sukses dan akan menjadi bank pertama di dunia yang memiliki satelit. Setelah meluncur, satelit ini akan menuju ke orbitnya di 150,5 bujur timur, atau tepatnya di atas Papua. Butuh sekitar 10 hari agar satelit bisa berada di orbitnya.



Satelit BRIsat dibuat oleh SSL, perusahaan asal Amerika Serikat (AS), Sementara Roket pembawa satelit BRIsat ini dibuat oleh Arianespace, perusahaan pembuat roket asal Prancis. Sudah ada 520 satelit yang diluncurkan oleh Arianespace. Jumlah peluncuran yang tak diragukan lagi untuk di percaya melontarkan satelit mencapai orbitnya. Dari orbit edarnya itu BRIsat akan menjangkau wilayah layanan Indonesia dan negara-negara ASEAN, Asia Timur, sebagian Pasifik, serta Australia Barat.  Satelit ini memiliki 36 x 36 MHz transponder C-Band dan 9 x 72 MHz Ku-Band. Dari  45 transponder yang dimiliki BRIsat itu, 4 transponder akan dialokasikan untuk kepentingan negara. Dengan masa operasi yang bisa dinikmati selama 15 tahun lebih oleh bangsa ini.

Setelah mengorbit satelit akan dipersiapkan hingga beberapa waktu agar siap dijalankan fungsinya. BRIsat menjadi transponder vital jalur komunikasi diatas jalur equator Indonesia. Dengan adanya satelit BRIsat yang berada pada orbit yang strategis diatas wilayah Republik Indonesia ini merupakan kebanggaan. Sebab nenek moyang kita sudah meramalkan sejak dahulu kala dalam legenda Cupu Manik Astagina. Bahwa kelak orang akan mampu melihat negeri lain hanya melalui sebuah Cupu/Kaca/Cahaya/Led/Pixel. Begitulah harapan dunia ini terus berkembang dan menjadi perjalanan peradaban sebuah bangsa. Ciyeeeehhhh…dah ah.

You Might Also Like

0 komentar

Terima kasih sudah berkunjung dan berbagi...
Bergembira selalu !!