Bebek Kaleyo, Kaleh Yo Sebuah Petualangan Santap Kuliner

Mei 30, 2019

Bebek Kaleyo Rica

Dalam menikmati kuliner ada sebuah petualangan. Sebab sesuatu dan lain hal manusia memiliki fikiran yang tak pernah berhenti bekerja untuk berfikir tentang ingatan hal apapun yang ada disekitarnya. Tak terkecuali ketika sedang bersantap menikmati suatu hidangan makanan. 

Dimanakah tempat makan bebek yang paling enak dan paling ramai

Bebek Kaleyo 


Bebek adalah makanan kedua setelah ayam yang menjadi pilihan santapan manusia. Sebab bebek menjadi pilihan terdekat untuk unggas yang paling mudah didapati untuk dikonsumsi setelah ayam. 

Sebuah sudut di Bebek Kaleyo Outlet ke 24 di Tomang Raya Jakarta Barat yang instagramable 

Sebagai sebuah makanan menu bebek hampir jarang dijumpai oleh penikmatnya semenjak ayam selalu menjadi pilihan utama sebagai sumber makanan yang ditawarkan oleh kedai makanan. Namun padahal menu makanan bebek masih sangat digemari oleh banyak orang. 

Kurangnya peminat menu makanan bebek disebabkan beberapa faktor diantaranya adalah pengolahan, penyajian dan pemasaran menu masakan bebek. Seringkali penikmat menu makanan bebek mendapati rasa yang tidak pas, seperti amis, keras dagingnya dan minyak yang berlebihan. Pun di tambah penyajian yang tidak memiliki daya tarik untuk menggugah selera. Meski makan adalah sesuatu yang relatif namun bisa diambil beberapa alasan paling tidak disukai oleh penggemar kuliner bebek seperti yang disampaikan diatas.

Bebek memiliki citarasa yang unik dibandingkan dengan ayam. Tekstur daging bebek yang memiliki tingkat kekenyalan yang lebih kenyal dibandingkan ayam menjadi tantangan tersendiri bagi para chef. Itulah mengapa mengolah bebek menjadi makanan nikmat dan enak menjadi sangat spesial dalam mengolahnya. 

Seperti Bebek Kaleyo yang secara khusus hadir memberikan menu bebek menjadi sajian utama. Sebagai ulah dari empat orang kakak beradik Hendri Prabowo, Paulus, Rini Cahyanti dan Fenty Pupitasari yang berniat menjadikan sebagai usaha sampingan diluar jam kerja sebagai karyawan pada awalnya. 

Meski membuka usaha kuliner Bebek Kaleyo ini awalnya hanya sampingan saja, namun tidak dengan persiapan yang mereka lakukan. Semua dipersiapkan secara matang. Mulai dari menu masakan, riset pasar, dan pemberian nama usaha mereka dipersiapkan dengan sangat matang. Jadi sebenarnya usaha sampingan yang sangat serius begitu kira-kira *eh gimana...:) 

Riset dan uji banding dengan benchmark dilakukan berkali-kali. Tentunya dengan tujuan memberikan citarasa terbaik dari yang pernah ada. Testfood Bebek Kaleyo melewati proses yang tidak pendek. Sampai akhirnya Bebek Kaleyo mendapat sambutan dan respon yang bagus diantara pelanggan. 

Uji masakan bukan hanya dari menu utama bebek saja. Sebab pada dasarnya setiap makanan itu tidak berdiri sendiri dengan rasa yang dianutnya. Ia membutuhkan rasa lainnya sehingga bebek tetap menjadi bebek seutuhnya dalam kunyahan rongga mulut. Seyakin yakinnya bebek memerlukan kremes dan sambel yang turut hadir supaya bebek terasa semakin nikmat.

Rasa menjadi hal paling fundament dari kerangka bisnis kuliner apapun. Kekuatan fundamental ini harus kuat dan berakar didapur untuk mencapai kepuasan konsumen. Test dan uji masakan harus terus menderu didapur supaya selalu menemukan rasa yang paling di cari oleh lidah penikmat kuliner. 

Lalu ternyata tidak hanya sampai dapur saja. Pemberian nama juga menjadi salah satu faktor penting yang tidak dapat diabaikan begitu saja. Menyoal pronounce (pengucapan) yang mewakili imaji dan mengelitik selera, mewakili rasa enak, mudah diingat dan belum ada deretan top  keyword search. Sehingga nama sebuah bisnis kuliner ini akan menjadi lebih valid dan authentic perihal keyword dalam mesin pencari internet. 

Lalu tersebutlah nama Bebek Kaleyo yang sebelumnya tak memiliki makna. Proses dari perjalanan bisnis dari kedai kalilima ke restoran menggali lebih jauh alasan pemberian nama Kaleyo ini. Lalu mengalirlah arti yang tepat memenuhi segala harap dan panjat dari usaha ini agar berjalan sukses. Kaleyo yang memiliki arti gabungan dua kata dalam bahasa jawa yang berarti Kaleh dan Yo. Jika di gabungkan menjadi satu kata Kaleyo yang memiliki padanan arti "dua yo". Sebuah pengucapan dari pelanggan yang minta nambah, sedang dari pemilik berarti "Datang lagi yaa". Ear catching bukan?!!.

Suasana Bebek Kaleyo Outlet ke 24 di Tomang Raya Jakarta Barat

Bayi Ajaib 


Seperti bayi ajaib yang tak memerlukan waktu untuk belajar berjalan, Bebek Kaleyo langsung berlari. Bisnis kuliner Bebek Kaleyo semakin diserbu penyuka bebek yang ternyata sangat besar. Minat mereka untuk menikmati bebek yang sesuai menurut citarasa lidah orang Jakarta terpenuhi oleh Bebek Kaleyo. Untuk itulah mengapa Bebek Kaleyo tidak melakukan upaya keras dalam melakukan promosi. Kesan dan pesan yang menjadi testimony pelanggan Bebek Kaleyo beredar dengan cepat dari satu pelanggan ke pelanggan lainnya. Sehingga mampu mengundang media cetak dan elektronik datang untuk meliput. Benar-benar bisnis yang berlari karena alasan fundamental yaitu citarasa. 

Disajikan bak gadis remaja, sayangnya poto ini tidak mewakili itu. Maafkan yess :) 

Seperti Gadis Cantik


Dengan perkembangan dan pertumbuhan outlet yang terus bertambah hingga dua puluh delapan saat ini. Walau baru berjalan 12 tahun yang dimulai sejak 15 Januari 2015 lalu. Bebek Kaleyo seperti gadis remaja yang cantik yang mulai diminati pebisnis kuliner untuk menjadi franchise. Namun bukan jumawa menurut Paulus soal franchise merupakan masalah teknis, hanya saja penguatan dalam fundamental bisnis Bebek Kaleyo harus sangat baik. Mulai dari sisi organisasi, standarisasi, kontrol SOP, dan yang paling penting value. 

Dengan kata lain bukan hal yang tidak mungkin franchise dilakukan agar bisnis kuliner Bebek Kaleyo semakin cepat bertumbuh dan bergerak naik. 

Menu Bebek Campur yang saya santap di Bebek Kaleyo Outlet ke 24

Keterbukaan dan mengukur diri untuk realistis merupakan hal fundamental juga dari dasar enterpreneurship. Agar setiap langkah dan keputusan bisnis merupakan hal yang dapat berdampak lebih maju dan sukses. 

Sebuah perjalanan bisnis menjadi nilai petualangan imaji dalam setiap sesap nikmat menu Bebek Kaleyo yang saya santap di outlet Bebek Kaleyo ke 24 di Jalan Tomang Raya No 42 Jakarta Barat. 

Sebuah perjalanan kedai kakilima Bebek Kaleyo yang menjadikan bebek sebagai santapan paling enak. Sebuah awal yang menggiring para penikmat bebek menjadi menu Bebek kelas restoran papan atas. Dan kini Bebek Kaleyo menjadi restoran paling ramai se Jatabek dan Bandung. 

Petualangan imaji yang tertangkup saat melahap kenikmatan kuliner yang dipersiapkan secara serius dan penuh dedikasi. Penuh inspirasi dan memberi berkat kepada sesama.
Bebek Kaleyo.

Demikian 
Salam. 



You Might Also Like

0 komentar

Terima kasih sudah berkunjung dan berbagi...
Bergembira selalu !!