Takdir Kejayaan Indonesia 2020 Mimpi atau Visi?

Mei 22, 2018

Ilustrasi

Memiliki sebuah kepribadian utuh adalah sebuah identitas. Sebagai sebuah komunitas bangsa yang memiliki nilai luhur terpupuk melalui jejak peradabannya. Dari sana semua bagian-bagian pengetahuan yang berasal dari turun temurun dan tersimpan melalui artefak yang membuka diri untuk di pelajari. Mungkinkah artefak-artefak itu adalah sebuah pesan dari nenek moyang kita dahulu?

Sebagai bangsa yang utuh adalah bangsa dengan segala nilai kearifan yang pernah di ajarkan sejak masa kanak. Keyakinan dan pandangan melihat dunia fana sebagai pijakan hidup seseorang dan menjadi hegemoni sebagian komunitas yang terdiri dari perilaku jamak. Menjadi kebudayaan tidak begitu saja terjadi. Semua terseret oleh pengetahuan yang diseret sejak masa kanak-kanak.

Mimpi terbentuk sebagai sikap kepribadian yang rumit. Ia membayang menjadi bentuk ilham yang hidup dalam pikiran tersembunyi. Sadar dan tidak semuanya dalam vivid dream yang tertanam melalui DNA dan aliran "hidden connection" yang selalu berbentuk pertanyaan dan berakhir tanpa perlu jawaban.

Tulisan kali ini akan sangat menguras pikiran pembaca sebab merupakan sesuatu yang sangat mendasar dan mendalam. Jika pun terasa berat di sarankan untuk membaca berulang dan bertahap saja. Sebab tak mudah untuk memahami sepintas lalu.

Kafi Kurnia Founder Sembutopia

Pikiran-pikiran saya dalam tulisan ini tergelitik oleh undangan berbuka puasa dua hari lalu oleh Sembutopia. Sebagai Blogger dan beberapa teman media lainnya. Yang acara ini di pandu oleh  Bapak Kafi Kurnia sebagai founder Sembutopia. Bincang-bincang yang menggugah pikiran membangkitkan keingintahuan akan sebuah terma Takdir Kejayaan dan Indonesia 2020

Buat saya terma semacam ini menjadi sangat menarik dan menggelitik.  Mengingatkan akan pikiran-pikiran seseorang yang saya kenal dan menjadi kamus perbendaharaan pengetahuan yang saya miliki hingga kini. Dan kegembiraan akan pikiran-pikiran yang menggelayut untuk di telusuri menjadi rasa yang sulit untuk di tinggalkan begitu saja. 

Dialektika membangun arah pikiran dalam insight yang tertidur seolah terhujani percikan air yang menyadarkan. Akan pengetahuan yang terus menerus menarik untuk di telusuri. Menjadi petualangan imagi yang membuat diri ini asik. 

Takdir Kejayaan dan Visi Indonesia 2020 yang di sodorkan oleh Kafi Kurnia menjadi semacam percikan yang membangunkan nina bobok yang telah lama pulas. Pulas dalam belaian negeri luar sana sebagai kebanggaan perilaku dan sikap. 



Melalui empirik yang sangat dekat dengan pribadi bangsa seperti Ikan Asin, Tempe, Sambal dan Kecap Manis. Dapat menemukan sebuah harta pengetahuan akan kepribadian sebuah komunitas bangsa melalui kearifan tradisi. 

Akan sulit rasanya jika memahami ikan asin, tempe, sambal dan kecap manis dalam pemikiran yang dikotomis. Dan seringkali menjadi bagian-bagian simbol strata sosial yang di gaungkan. Hingga menjadikan empat jenis makanan tersebut menjadi sesuatu yang memiliki asumsi negatif mulai dari dalam fikiran. 


Keju
Apa yang menjadi fikiran Kafi Kurnia adalah pikiran saya yang sudah mendera sejak kanak. Dan tak pernah sedikitpun menaruh dikotomi simbol strata itu dalam kehidupan saya pribadi. Melihat jenis makanan tersebut adalah makanan yang sama dengan makanan lain. Sebab sebuah bahan makanan adalah merupakan bentuk habit dan perilaku yang terbentuk secara naluriah dari sumber makanan yang terdekat dengan manusia. 

Dan saya pahami sungguh bahwa ikan asin, tempe, sambal dan kecap manis merupakan jendela dunia pengetahuan yang sangat luas untuk di gali demi sebuah kekuatan. Ya kekuatan untuk bangkit dari tidur pulas akan nilai kearifan yang telah dimiliki dalam darah bangsa ini. Bahwa ikan asin, tempe, sambal dan kecap manis adalah pintu memahami siapa kita sebagai bangsa. 
Mejeng di depan Taverna 212
Kelak akan di temui mengapa sebuah Takdir Kejayaan adalah sebuah Visi Indonesia 2020. Yang saat ini menjadi sebuah air deras yang membawa energi kemantapan keyakinan untuk berdiri sebagai sebuah bangsa. 

Demikian 
Salam. 


















You Might Also Like

6 komentar

  1. wwkwkwkwkwkwk poto yang paling atas kucel bener ^_^

    "Ikan Asin, Tempe, Sambal dan Kecap Manis"
    btw kok gagal pokus baca beginian siang-siang. *Laperrrrrrrr

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tatapan matanya itu, visi banget hehehehehe.

      Jangan biarkan ikan asin tak bercerita dalam fikiran saat memakannya. Siapin buat buka puasa yaakkk....hihihihi

      Hapus
  2. Huahahaha galfok ma foto diawal. Pas klik buka langsung disambit foto pangeran Tayan huahahahaha *saingan ma jembatan

    BalasHapus
  3. Indonesia 2020 sebuah visi yang semoga berjalan sesuai apa yg di harapkan ya mas, pengen deh liat Indonesia yg berjaya lagi, secara Indonesia itu kaya raya.. termasuk kuliner nya yg beraneka ragam, sampe2 ikan asin aja jadi bukti kejayaan indonesia yaa..

    BalasHapus
  4. Saya yakin Indonesia bisa mewujudkan Takdir Kejayaan 2020, hal pertama yang kita harus lakukan adalah mengkonsumsinya di keluarga kita dahulu.

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung dan berbagi...
Bergembira selalu !!