Sebuah Catatan Abstraksi dari Startup Review Now and Future
Februari 12, 2018Dua Pembicara GDP Power Lunch, Startup Review Now & Future |
Beberapa waktu lalu saya di undang acara keren yang bikin motivasi dan tambah wawasan dunia terkini. Terutama dalam perkembangan dunia startup. Saya bersama teman-teman blogger lainnya di undang oleh Daily Social id dan saya bersyukur bisa menjadi salah seorang yang mendapat kesempatan ini. Acara ini bertajuk GDP Power Lunch, Startup Review Now and Future di Three Bunch Jalan Senopati Jakarta Selatan [8/2].
Dunia startup seperti yang saya fahami adalah dunia penuh
terobosan baru dalam hal pemanfaatan teknologi digital demi kemaslahatan. Meski
saya juga melihat startup banyak yang muncul dan tenggelam.
Daily Social id belum lama ini menyampaikan Startup Report 2017
sebagaimana dikatakan CEO Daily Social id - Rama Mamuaya. Bahwa setiap tahun
dailysocial.id berusaha mengumpulkan semua informasi mengenai ekosistem industri
teknologi di Indonesia, dan menerbitkan dalam laporan yang di kemas secara
singkat dengan harapan dapat memberi gambaran besar pergerakan industri kepada stakeholder.
Daily social id menjadi media tekhnologi yang fokus pada
informasi, edukasi dan riset inovasi. Dapat menjadi sumber dan penyedia data
mengenai industri teknologi juga membantu korporasi mengadopsi teknologi melalui
digital tranformasi dan korporasi inovasi.
Data yang dipaparkan oleh Rama bahwa Ekonomi Digital
Indonesia sedang bertumbuh di tilik dari populasi yang sangat besar. Tercatat
pada akhir tahun 2017 terdapat 178 juta pengguna internet menggunakan mobile, 132,7
juta pengguna internet menggunakan laptop. Dan ini merupakan angka yang
sangat besar bahwa 132 juta orang aktif bersosial media setiap harinya.
Rama juga menyampaikan bahwa market e-commerce di Indonesia
mencapai angka $ 7juta menurut sumber (salah satunya) Amazon. Dan pada tahun 2022
diprediksi akan mencapai dua kali lipat dan secara kooperasi akan mempengaruhi
perekonomian bangsa.
Terdapat dua e-commerce lokal dari Indonesia yang mencapai
prestasi Unicorn yaitu Tokopedia dan Bukalapak. Dan berjajar dua unicorn
setelah nya kategori aplikasi terdapat Gojek dan Grab. Dan ini merupakan
startup teratas dari 230 startup yang tercatat ada di Indonesia.
Unicorn merupakan gelar yang diberikan terhadap perusahaan digital
yang memiliki nilai valuasi lebih dari $ 1 miliar. Atau berarti nilai dari
suatu startup bukan sekedar pendanaan yang di raih dari investor seperti yang
diketahui.
Financial Teknologi (Fintech) juga tak lepas dari sorotan
dailysocial.id dan menjadi salah satu instrument yang memiliki peranan sangat
besar dalam mempermudah transaksi secara digital. Hal ini di dukung dengan
regulasi yang jelas dan cepat menyerap penerapan di semua lini. Juga didukung inovasi
fintech yang semakin canggih.
Tercatat fintech Gopay dari Gojek yang menguasai hingga 50% pengguna,
e-money 46% dan t-cash 40%, lalu di 25 % tercatat Flazz, Line Pay, Ovo, Brizzi.
Dan sisanya berebut pengguna di 4% . Musim politik turut memberi andil besar terhadap
perkembangan digital, perubahan secara masiv yang dapat di tempuh oleh startup
semakin dilirik oleh mesin politik. Nah soal ini nyata bentuknya saya pun mengangguk hehehe.
Rama tidak sendiri, kesempatan mendengar paparan kedua
datang dari pembicara yang pernah menulis buku motivasi Think Fresh Danny
Wirianto. Dikenal juga sebagai CMO GDP Venture dan Angel Investor yang giat
menggeluti dunia startup bersama Merah Putih Inkubator.
Danny mengatakan data menjadi sangat penting untuk dapat
melihat, membaca perkembangan, mereview yang sudah dilakukan dan terlebih
memperkirakan ke deapan seperti apa dunia digital kita. Singkatnya dapat
mengukur potensi sebuah prospek bisnis.
Meski laporan dan berita secara internasional di baca setiap
hari, namun perlu membaca juga laporan tahun ini untuk mengambil suatu
executive summary tentang pergerakan industri dalam ekosistemnya dan melihat
prediksi perkembangannya nanti kedepan di tahun berikutnya.
Tren menjadi salah satu pedoman yang di ambil oleh para
investor. Tren bisa muncul dari media, kemudian berpadu dengan keinginan
masyarakat, lalu investor melalukan prediksi dari fenomena yang ada.
Danny juga menyampaikan ada unicorn yang masih memilih
tinggal di Singapura. Padahal pengembangannya sebagian besar di Jakarta. Walaupun
mereka memiliki alasan yang sulit di bantah bahwa infrastruktur di sana sudah
sangat baik. Begitupun yang memilih tinggal di Jakarta daripada di daerah. Karena
Jakarta memiliki jaringan internet yang stabil di banding daerah.
Namun demikian Danny tetap optimis bahwa perkembangan
startup di Indonesia ini akan terus bertumbuh. Hanya saja startup itu sendiri
yang harus mampu beradaptasi dengan keadaan dan perubahan yang cepat. Dan risiko
menjadi startup memiliki 95% kegagalan dan 5% survive bertahan selama 3 tahun.
Menutup catatan saya, Danny mengatakan ada 4 hal dari
startup yang dilirik oleh investor dengan lugas yaitu startup yang membantu membuat
duit, membuat hemat duit, membuat hemat waktu, platform atau ekosistem yang
membuat ketergantungan.
Sementara Rama juga mengatakan yang sangat substansial
tentang peran startup dalam pembangunan. Bahwa startup harus tumbuh sebagai
problem solving, bukan malah sebaliknya. Yes setuju banget ini.
Demikian
Salam.
Softcoy Startup Report dapat di unduh disini : https://dailysocial.id/post/laporan-perkembangan-industri-startup-teknologi-indonesia-2017?utm_source=homepage&utm_medium=headline3
5 komentar
Nice sharing, yg bertahan di start up adl yg inovatif
BalasHapusYoi mas
HapusSiap menyimak nih oom. Seru n brmanfaat acaranya.
BalasHapusSipp om
Hapusberlomba untuk jadi yang inovatif, agar tetap mendapat perhatian dr investor.. nice artikel kang..
BalasHapusTerima kasih sudah berkunjung dan berbagi...
Bergembira selalu !!