Di bulan suci Ramadan tahun ini saya merasa sangat bersyukur sekali karena mendapat kesempatan bisa mengikuti aktivitas bermanfaat bersama Dompet Dhuafa. Melalui program Grebek Kampung Ramadan yang di kelola oleh Lembaga Pelayanan Masyarakat (LPM) yang menjadi bagian lini organisasi Dompet Dhuafa. Program Grebek Kampung Ramadan adalah sebuah program yang rutin dilakukan setiap bulan Ramadan oleh LPM.

Di bulan Ramadan memang banyak sekali kebaikan yang dapat kita petik. Selain berpuasa untuk melatih diri pribadi untuk mencapai ketakwaan, juga untuk  bisa bermakna bermanfaat kepada sesama. Tak disangka di beberapa tempat yang masih dekat dengan ibukota Jakarta masih ada sebuah lokasi yang sangat membutuhkan perhatian dari kita sebagai sesama manusia. Untuk itulah LPM Dompet Dhuafa menjadi komando untuk menyasar titik lokasi yang di sana harus bisa menjadi sebaran kebaikan yang dikelola Dompet Dhuafa.

Kampung Kebon Kelapa atau tepatnya disebut Kampung Purna terletak tidak jauh dari Stasiun Serpong. Namun begitu dikampung ini ternyata terdapat kurang lebih 400 Kepala Keluarga yang masih hidup kurang beruntung. Masih di wilayah RT 01 RW 01 Kelurahan Serpong Kecamatan Serpong Tangerang Selatan terdapat lingkungan yang bisa dibilang kurang layak ditempati. Lingkungan yang terbilang jauh dari standar sehat untuk sebuah kawasan tempat tinggal.

Bersyukurnya saya ketika menyadari adanya satu Masjid dan satu Mushola di kampung Purna ini. Seperti pusat kegiatan Grebek Kampung Ramadan 1445 H /2024 M yang mengambil lokasi tepat di Mushola Al Mukhlisin. Disini dalam satu hari penuh berbagai kegiatan dilakukan untuk memberi berbagai manfaat bagi warga kampung Purna. Bukan saja untuk orang tua renta, tetapi juga kepada anak-anak yang tinggal di kampung Purna.

Kegiatan dimulai sejak pagi hari dengan kegiatan bersih-bersih Musholla, selepas Zuhur diadakan kegiatan pesantren kilat untuk anak-anak dan diikuti dengan antusias oleh anak-anak dengan materi pesantren kilat yang riang gembira. Untuk kaum ibu juga tidak ketinggalan mereka bekerja sama memasak untuk berbuka puasa. Suasana di sekitar Mushola hari itu tampak ramai dengan berbagai kesibukan. Tenda Darling (Dapur Keliling) berdiri menjadi tempat serba guna dalam pelaksanaan Grebek Kampung Ramadan. Meski sederhana namun sangat fungsional dan terkesan simpel dan sesuai fungsinya. 

Kegiatan selanjutnya adalah Skrinning Kesehatan penyakit tidak menular, yang dilakukan oleh tim LKC (Lembaga Kesehatan Cuma-Cuma) yang juga merupakan lini organisasi Dompet Dhuafa di bidang kesehatan. Masih dibawah Tenda Darling beberapa Nakes siap siaga dan sangat ramah  sekali melayani pemeriksaan kesehatan gratis warga kampung Purna. Tampak warga juga sangat senang dan gembira mendapat layanan kesehatan cuma-cuma ini. Disaat yang sama keriuhan Sanlat anak-anak didalam mushola terdengar syahdu tersiar dari speaker. Sesekali ajakan kepada warga untuk mengikuti agenda berikutnya tentang Mitigasi Bencana juga disampaikan oleh ketua Panitia. 

Selesai shalat Ashar, Pengenalan pada Mitigasi Bencana disampaikan oleh tim DMC (Disasters Management Center) Dompet Dhuafa. Tim DMC ini berciri seragam warna oranye. Warna yang menjadi warna resmi bagi tim penanggulangan kedaruratan pada bencana. Sedikit pengenalan pada tindakan ketika bencana gempa bumi terjadi diperkenalkan dengan sangat antusias dan mudah dipahami oleh warga. Dan aksi penanggulangan bencana kebakaran menjadi aksi paling menarik seperti menyaksikan atraksi. Namun begitu pemahaman dan pengertian pada apa yang dimaksud dengan respon cepat dan tanggap pada bencana disampaikan sangat lugas sekali dengan bahasa yang mudah dipahami warga kampung Purna. 

Tim DMC DD mengenalkan Mitigasi pada Bencana kebakaran dengan 3 perhatian kondisi. 

Atraksi ini sangat menarik dan diikuti warga dengan sangat antusias. Semoga warga Kampung Purna menjadi lebih aware dan cepat tanggap dalam merespon kebakaran yang bisa saja terjadi di lingkungannya ya. 

Oiya sebelum agenda Mitigasi Bencana saya mengikuti agenda berbagi paket lebaran dengan program Tukar Mukena dan pemberian palet sembako. Dan tugas kali ini cukup menguras emosi dan sedikit banyak membuat genangan air mata menggantung di kelopak yang saya tahan-tahan agar tak jatuh. Sesekali saya berpura-pura menyeka seolah menggaruk kening. Disini saya menyadari sepenuhnya betapa memberi itu sangat berarti sekali. Terlebih pemberian itu jatuh tepat kepada orang yang sangat membutuhkan. Sebut saja ibu Halimatus Syakdiah ini, sebagai ibu yang tinggal seorang diri dipetakan gubuk di deretan petak diantara rumah-rumah kecil lainya.

Tentu saja ibu Halimatus Syakdiah bukan satu-satunya yang berbahagia menerima mukena baru dan paket sembako. Beberapa warga lain juga mendapat hal yang sama. Saya bersyukur sekali lagi bahwa aksi Dompet Dhuafa ini sangat komprehensif untuk menebar manfaat membersamai kaum Dhuafa yang memang sangat membutuhkan. Bukan sekedar membantu dengan material tetapi juga ilmu atau dengan kata lain pencerahan untuk bisa lebih berdaya hidup dan menjadi manfaat untuk keberadaan disekitarnya bersama-sama. 

Saya sangat bersyukur karena bisa berada membersamai kegiatan Grebek Kampung Ramadan ini. Karena bukan sekedar mendapat bahan tulisan di blog saja, namun pengalaman langsung menjadi bagian aksi kemanusiaan yang sangat membantu sesama ini adalah nilai yang sulit saya ukur dengan nilai rupiah bahkan mungkin tak ternilai. Karena pengalaman ini tentu saja lebih bermakna pada konsumsi kesehatan jiwa ketimbang hal lainnya. 

Aksi Grebek Kampung Ramadan terus berlanjut masih ada tiga agenda berikutnya yaitu Dongeng Anak sekaligus pembagian takjil, Kultum jelang berbuka dan akhir dari seluruh rangkaian acara yaitu Berbuka Puasa bersama dan shalat magrib berjamaah. Dongeng yang disampaikan Bunda Shofa tak kalah meriah dan diikuti dengan antusiasme anak-anak yang tertawa riang. Bunda Shofa adalah pendongeng yang turut berkolaborasi dari Kampung Dongeng Indonesia. Sementara kaum bapak dan ibu mengikuti Kultum yang disampaikan oleh Ustadz Ahmad Muhajirillah dan seolah  mendadak suasana begitu guyub dan santun penuh ceria dalam ruangan musholla Al Mukhlisin. 

Nasihat-nasihat Ustadz dalam Kultum juga memberi makna yang meresap agar sekiranya kehidupan akan selalu berjalan ke arah yang lebih baik. Melalui indahnya kebersamaan menebar manfaat dan amal shalih yang terus dipupuk mulai dari diri sendiri. Kelak itu semua mampu mewujudkan keberdayaan sesungguhnya makna berdaya dari ketidakmampuan. Terima kasih Dompet Dhuafa untuk semua aksi kebaikan yang menemui tempat tujuan semestinya. Grebek Kampung Ramadan benar-benar grebek penuh kebaikan!