Sehari Mengikuti IKF VII Forum IPTEK Terbesar se-Indonesia
Oktober 09, 2018Pembukaan IKF VII oleh Sekjen Kemenhub RI Djoko Sasono bersama Dirut BCA Jahya Setiaatmaja disaksikan para BOD BCA dan exhibitor IKF 2018 |
Duh bahagianya hari ini, kesempatan itu akhirnya tiba. Kesempatan yang datang karena beberapa waktu lalu menulis pengantarnya untuk acara ini yaitu acara Indonesia Knowledge Forum (IKF).
Waktu itu baru pengantar saja sudah memberikan gambaran bagaimana isi dari acara IKF VII akan berlangsung. Dengan mengusung tema Fostering Innovation and Creating Value Through Digital Transformation, IKF VII semakin menegaskan bahwa Forum ini sebagai forum akbar ilmu pengetahuan yang ada di Indonesia. Peran BCA melalui BCA Learning Service dalam Yayasan Bakti BCA sungguh pantas di acungi jempol.
Direktur utama BCA Jahja Setiaatmaja mengantar pembukaan IKF VII dengan gayeng. Sekaligus mengajak peserta dari berbagai kalangan untuk menyadari situasi dan kondisi terkini tranformasi teknologi digital pada setiap lini organisasi perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia.
Beliau mengungkapkan prinsip enterpreneur yang terus berkembang sesuai kondisi jamannya. Bahwa setiap bentuk peluang usaha dan teknologi inovasi akan selalu berkembang. Namun juga tak mudah seperti halnya awal mula sebuah perusahaan konvensional berdiri. Sekalipun dampak disrupsi sangat terasa dari pengaruh inovasi digital.
Beliau mengungkapkan prinsip enterpreneur yang terus berkembang sesuai kondisi jamannya. Bahwa setiap bentuk peluang usaha dan teknologi inovasi akan selalu berkembang. Namun juga tak mudah seperti halnya awal mula sebuah perusahaan konvensional berdiri. Sekalipun dampak disrupsi sangat terasa dari pengaruh inovasi digital.
Sekretais Jenderal Kementerian Perhubungan RI Djoko Sasono Menerima cindera mata dari BCA sebagai penyelenggara IKF VII 2018. |
Tidak semua akan bergerak disrupsi menjadi virtual image, sebab walau bagaimanapun tetap membutuhkan delivery of the goods dari penciptaan kreativitas teknologi digital. "Kita tidak mungkin mengkonsumsi bakmi virtual!" Ujarnya dengan remah tawa.
Disinilah peran sebuah Forum seperti IKF untuk menyampaikan resiko yang bisa kita setarakan jalur pacunya pada perubahan perilaku masyarakatnya. Bahwa inovasi teknologi yang kita perlukan senantiasa berkembang namun juga memilki resiko yang sama saat kehadirannya mulai di terapkan kepada masyarakat.
Ada operator para "hacker" sebagai pencipta dan aplikator sebuah inovasi yang dituntut untuk mampu menjadi delivery of the good atau dengan kata lainnya agent of change. Bukan hanya mampu mencipta teknologi inovasi tetapi juga mampu menjadi daya perubah dalam pola perilaku masyarakat.
Tarian tradisional yang di garap dengan musik digitalize dan menyuguhkan petunjukan modern dan trgadsional yang padu, |
Wahhh, disini saya sebagai blogger menjadi bagian sebagai user dari lahirnya teknologi inovasi digital seperti pada platform blogspot, menjadi tersentuh dengan apa yang di sampaikan Jahja Setiaatmaja. Jika para kreatornya saja diharapkan bisa menjadi unsur agen perubahan terlebih seorang user. Semoga saja apa yang dilakukan oleh para blogger dalam menulis untuk berbagi sesuatu akan sangat bermanfaat bagi perubahan perilaku ditengah disrupsi ini.
Di hari pertama [9/10] dengan agenda pembukaan IKF VII di Ritz Carlton Pacific Place Jakarta ini rencana akan di buka oleh Menteri Perhubungan Budi Karya. Oleh sebab hal lain Budi Karya tidak dapat menghadiri pembukaan IKF VII namun di wakilkan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan RI Djoko Sasono.
Apa yang di sampaikan oleh Djoko Sasono mewakili kemenhub pun tak kalah gayeng. Pembawaan Djoko Sasono yang tidak sedang memberikan paparan bagaimana digital juga telah menjadi teknologi inovasi yang sudah di jalankan oleh organisasi goverments setingkat kemenhub. Djoko lebih banyak bercerita anekdot peristiwa perilaku kita yang berada ditengah disrupsi teknologi.
Cerita yang dapat saya kutip sedikitnya begini. Jika dipertanyakan negara manakah yang terlebih dahulu teknologi dan peradabanya maju. Semua negara berlomba meneliti bagaimana dahulu kala negara maju dalam teknologi. Sebut saja negara A yang meneliti dan menggali bumi mereka dengan kedalaman dan menemukan artefak tusuk gigi dan dikatakan negera tersebut sudah menemukan teknologi kabel sejak lama.
Lalu negara B yang meneliti dan menggali hingga kedalaman tertentu dan menemukan artefak sikat gigi. Dan akhirnya menyatakan negara B telah menggunakan fiber optik sejak lampau.
Namun berbeda dengan negara Indonesia, setelah diteliti dan digali hingga dalam sedalamdalamnya di tanah negeri Indonesia tidak ditemukan artefak apapun. Namun tak didisangka tak dinyana. Bahwa sesungguhnya Indonesia telah menggunakan teknologi "wireless" sejak dahulu kala.
Sepenggal kisah diatas sangat menggelitik saya yang mendengar kisah tersebut dari seorang sekjen kemenhub. Senyum senyum sendiri dan mengakui otokritik yang sangat menggugah aspek mental dari perilaku warga negeri ini.
Jika pun dipertanyakan dengan serius sejauh apa tingkat perkembangan ilmu pengetahuan di negeri ini, mumgkin sudah terjawab sebatas anekdot diatas.
Kita boleh mengernyitkan dahi tapi jangan lupa juga untuk tetap tergugah dengan canda yang dapat memahami siapa kita sebagai bangsa yang suka akan mengembangkan ilmu pengetahuan.
Menutup sambutannya Djoko Sasono mengatakan bahwa yang namanya inovasi itu pasti nyeleneh, suka bikin tertawa dan diluar framing pikiran lainnya. Yang namanya inovasi juga merupakan sesuatu yang seksih. Sesuatu yang membuat sesuatu jadi lebih efisien. Sebab mampu menumbuhkan produktivitas dan kreatifitas dengan cost yang lebih rendah.
Demikian
Salam.
Foto keluaga Blogger :) |
0 komentar
Terima kasih sudah berkunjung dan berbagi...
Bergembira selalu !!