Keterlibatan Masyarakat Menjadi Konsumen Cerdas dengan Cara CEKKLIK
Juni 10, 2018Kepala BPOM RI saat sidak di salah satu Ritel di Jakarta |
Seringkali setiap membeli suatu produk
panganan kita sebagai konsumen, mengabaikan beberapa hal yang sangat penting
untuk di ketahui dari suatu produk
panganan itu. Seperti yang terjadi pada saya beberapa waktu yang lalu,
ketika membeli produk makan berkemasan yang akan saya ceritakan pada tulisan
ini.
Kehadiran teknologi pangan membawa perubahan
pada gaya dan cara hidup masyarakat kita. Teknologi pengawetan makanan dan
dapat tersajikan dengan cepat dalam hidangan kita sehari-hari menjadikan
kebutuhan makan dapat dengan mudah terpenuhi.
Namun persoalan tersebut berjalan begitu saja seperti tak ada masalah.
Namun jika di telusuri tentu ada dampak dan resiko akibat perubahan perilaku
gaya hidup tersebut.
Menyadari akan hal tersebut ada beberapa hal
yang wajib diketahui oleh kita sebagai konsumen. Kesadaran dan kepedulian
memahami produk-produk makanan yang telah di olah melalui proses teknologi tersebut.
Teknologi memang sangat membantu manusia.
Namun masih memiliki kerentanan yang juga dapat berakibat pada manusia. Kondisi
tersebut memerlukan pengawasan yang juga konstan terhadap hasil dari
pengolahan makanan yang berbasis teknologi.
Sebab produk pangan hasil olahan dengan
teknologi juga mengikuti suatu sistem dari seluruh rangkaian hingga sampai di
meja makan. Tidak ada yang mudah
sesungguhnya dari proses pengolahan produk makanan tersebut. Walaupun berakhir
menjadi produk makanan yang instant memenuhi kebutuhan manusia.
Salah satu contoh produk kemasan yang tak memiliki semua unsur CekKLIK. |
Seperti halnya yang dilakukan oleh BPOM Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia.
Tugas dan fungsi pengawasan yang dilakukan merupakan juga bagian dari
seluruh rangkaian seluruh proses produk makanan. Termasuk keterlibatan masyarakat luas sebagai
konsumen.
Keterlibatan masyarakat dalam menyadari dan
kepedulian terhadap pangan hasil olahan tersebut memiliki peran yang sangat
penting. Agar masyarakat juga mampu melindungi diri dari kerentanan rangkaian
proses produksi hingga distribusi yang mungkin saja terjadi. Dan hal ini pernah
saya alami sendiri bagaimana kerentanan tersebut.
Contoh Parsel yang sering disisipi produk yang tak memenuhi unsur KLIK |
Pernah
suatu ketika membeli paket parcel yang di tawarkan oleh toko online dengan
harga yang sangat murah. Pada saat itu tergiur oleh harga yang relatif murah yang
ditawarkan. Maka di belilah paket parcel tersebut. Namun sesampainya paket dan
di terima oleh kerabat yang menerima paket tersebut ternyata produk-produk yang
terdapat dalam parcel produk yang expired. Tak pelak saya yang
mengirim nya tak mampu menyembunyikan wajah yang sangat malu.
Kepala BPOM RI Ir Penny K Lukito |
Pengalaman ini sangat berharga sekali. Dan ini
kembali diingatkan saat mengikuti Talkshow Bareng BPOM di Auditorium Pejaten Village [5/5]
lalu. Bahwa produk pangan yang selama ini beredar menjadi fokus pengawasan,
Mulai dari gudang-gudang impor, ritel dan bahkan warung-warung kecil pun di
awasi. Acara ini juga di hadiri oleh GAPMMI (Gabungan Pengusaha Makanan dan
Minuman Indonesia) dan APRINDO (Asosiasi
Pengusaha Ritel Indonesia).
Kiri ke kanan, Deputi 3 Bidang Pengawasan Pangan Olahan BPOM Drs Suratmono MP, Ketua BPOM RI Ir Penny K Lukito, Ketua GAPMMI Adhi S Lukman, Ketua APRINDO Ray Nicholas Mandey |
Disinilah peran BPOM sebagai tangan pemerintah
terhadap kehadiran negara kepada perlindungan pangan masyarakat. Demikian pun
kehadiran peran serta masyarakat. Untuk memudahkan masyarakat untuk dapat andil
maka BPOM membuat campaign CEKKLIK.
Untuk menjadi konsumen cerdas diperlukan
pengetahuan, juga kesadaran dan kepedulian untuk mengetahui suatu produk pangan yang dapat dan layak dikonsumsi. Melalui metode CEKKLIK yang juga dapat dengan mudah di
pahami dan dipraktekan saat membeli produk pangan. CEKKLIK adalah cara CEK
produk pangan dengan memperhatikan 4 hal ini: Kemasan, Label, Izin edar, dan
Kedaluarsa.
Kemasan : Saat konsumen membeli produk pangan
perhatikan beberapa hal dalam kemasan, mulai dari bentuk yang baik (tidak
penyok/ rusak), dan bahan kemasan.
Label : Saat konsumen membeli produk makanan
dan minuman juga memperhatikan label pada kemasan, beberapa produk pangan
tertentu label sangat penting untuk menjamin ke higienisan dan keamanan
pangannya. Perhatikan Label ini Rusak atau tidak untuk mengetahui, produk sudah
digunakan atau belum misalnya, juga bahasa yang digunakan.
Izin Edar : Saat konsumen membeli produk
pangan agar memperhatikan Izin edar yang telah di keluarkan oleh BPOM yang
biasanya tertulis BPOM RI MD 123456789101 (12 angka) ini sebagai nomor izin
edar produk tersebut.
Kedaluarsa : Saat konsumen membeli produk
pangan agar dapat memperhatikan tanda yang biasa terdapat pada kemasan EXP DATE
yang berarti tanggal terakhir yang boleh di konsumsi, dan BEST BEFORE yang
berarti baik di gunakan sebelum waktu yang tertulis pada kemasan.
Empat langkah ini sangat mudah untuk dilakukan
oleh konsumen sebelum membeli produk pangan. Dan sangat membantu masyarakat
untuk lebih cedas dalam memilih dan memutuskan untuk membeli produk pangan.
Contoh produk dengan kemasan rusak/penyok |
Meskipun begitu, Jika masih ditemukan produk yang tak memiliki ke empat hal tersebut,
atau satu diantaranya tak terpenuhi, konsumen dapat melakukan pengaduan kepada
BPOM melalui kontak pengaduan Contact Center HALO BPOM di nomor telepon
1-500-533, sms 0-8121-9999-533. Email halobpom@pom.go.id.
Bisa juga DM melalui akun Twitter @BPOM_RI akun Instagram @bpom_ri , akun
Facebook @bpom.official atau melalui Unit Layanan Pengaduan Konsumen (ULPK)
Balai Besar/ Balai POM di seluruh Indonesia.
Pada kesempatan acara ini saya bersama
teman-teman blogger dan wartawan juga mengikuti sidak ke lapangan melihat
langsung kepala BPOM RI untuk memastikan
Pangan Aman Lebaran. Kondisi
jelang lebaran yang sering di jadikan momentum bagi pelaku bisnis yang mengejar keuntungan sesaat ini
menjadi perhatian serius oleh BPOM RI.
Oleh karena itu untuk memastikan #PanganAmanLebaran, BPOM juga mengajak keterlibatan masyarakat secara langsung. Sebab
meskipun pengawasan yang dilakukan oleh pemerintah melalui BPOM telah dijalankan masih ada celah pelaku kejahatan pangan melakukan prakteknya.
Keterlibatan masyarakat juga di ajak melalui
Lomba Penulisan Blog seperti pada tulisan saya ini. Yang di harapkan melalui
tulisan seperti ini BPOM bersama masyarakat memiliki sebaran informasi yang
baik yang dapat meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat untuk selalu
cerdas dalam memilih dan mengkonsumsi pangan.
Demikian
Salam.
6 komentar
Musim parsel, aduh banyak sekali produk yang mendekati kadaluwarsa. Jadi konsumen memang harus cerdas.
BalasHapusSering jadi moment pebisnis mencari keuntungan sesaat dgn menjual produk expired... Tetap waspada dengan cek KLIK 🙏
Hapuscek KLIK ini adalah cara sederhana untuk menyelamatkan kita dari bencana.
BalasHapusSalam Inspirasi,
Sesuapnasi
Yap, salam inspirasi, duasuapnasi 😂
HapusWah informasi yang bagus, baru tau saya kalau singkatan KLIK itu Kemasan, Label, Izin edar, dan Kedaluarsa. Saya pikir awalnya adalah sebuah aplikasi gadget.. Hahaha
BalasHapusSekarang harus mulai
BalasHapuslebih peduli terhadap produk olahan nih.. awalnya yg diperhatiin cuma tanggal
kedaluarsa aja nih.. ternyata harus cek kemasan, label dan ijin edar juga ya.. duh skip banyak!
Terima kasih sudah berkunjung dan berbagi...
Bergembira selalu !!