Kelupas Daki Anak Langit

September 23, 2016


Kelupas Daki Anak Langit

Sambil menatap kerlip perak air cisadane yang meluap
Senggukan nafasnya isyaratkan anyir nasib
terlanjur berkerak menjadi daki dikening adab,
dileher sejarah setengah sekarat
ditubuhpun lalang hujat terbiasa
menunjuk jidat si bocah
yang sengguk tegak di pijak sadarnya


Sambil bergetar bibirnya berkatup ketakmengertian
"apakah cisadane tak pernah berhenti mengalir sampai wajah berkilau merkuri?"
gigil bathinnya.
dengan sesekali menjumput lauk dalam lipatan riak
yang meminggirkan penghuni cisadane

sering terdengar nyanyian dukanya
dalam tawa canda,
ketipak ketipung aminan,
genjreng ukulele
Ironi


Hujan dan tantangan matahari adalah talu tabuh hidup

dan anak langitpun masih berkatup ketakmengertian,
sambil bertanya,
Siapa Bapak Saya ?
Siapa Ibu Saya ?


Sementara kawan menjadi lawan
yang membunuh welas asihnya
tanpa mengerti
kearifan santri
dan seringkali suar dimimbar santapan rohani

dan kelupas dakinya pun semakin mengeras
seperti kerasnya debu
mengahantam bola mata
mata jiwa kita.


dedikasi buat keluarga anaklangit.
14 Maret 2008


You Might Also Like

0 komentar

Terima kasih sudah berkunjung dan berbagi...
Bergembira selalu !!