Review Film Bulan Terbelah Di Langit Amerika
Desember 18, 2015
Film seperti karya seni yang lain pada akhir cerita membutuhkan pesan yang ingin disampaikan. Setelah menyaksikan Film Bulan Terbelah di Langit Amerika pada tanggal 15 Desember kemarin di Epicentrum XXI Kuningan saya cukup menikmati film ini dari awal hingga akhir hingga saya ingin menuliskan beberapa hal tentunya dengan parameter saya sebagai penikmat film.
Apakah fim selalu membutuhkan dramaturgi ? Sebuah film jika tanpa drama tentu tidak akan menghasilkan suatu fim yang membawa bobot emosional penonton yang terhubung ke dalam cerita film. Sebesar apa dramaturgi itu? Tentu porsi penonton akan membutuhkan ukuran yang berbeda-beda. Jika ditanyakan ke saya seberapa besar porsinya tentu film ini memberikan porsi yang sangat besar bagi dramaturgi yang dibangun dalam cerita film ini. Nampak sekali dalam alur cerita konflik dibangun seperti secara kebetulan bahwa seluruh peran saling berhubungan satu dengan yang lain meskipun diametral.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5K1sG0aRmMhZsz2r3otuHlBTHAIQE9_25N9BhkySo-EVxmHfJlWqZm98rJlq6WhGjjCbENyfI-yCutlrSjZ1pf1ysiNnJ8ExXf6S0FPoTc-5uUadWlEhH0jmmrgKiL4_33ALfkv2EvVY/s400/langit5.png)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiK000yL5CXU38jfvo0KSgnl887NUzCOBmJcWsp2wwt0tly9Dc5yprMQCcFSn7KarEdZx1AtbKGCbJuxxxFQTZIXS_AQFi8kZoR55BMkDjoWgKXdwV9ZxL_o31267UX523q7RN5aEtdgUU/s400/langit6.png)
Salam Film Indonesia...
0 komentar
Terima kasih sudah berkunjung dan berbagi...
Bergembira selalu !!