Deklarasi Aksi 1000 Bunda Perangi Kelaparan Anak Indonesia

Agustus 22, 2020

Bermain bersama, Ramah anak. 


Pada hari Rabu 18 Augustus 2020 saya turut merasa bahagia sekali, sekaligus terenyuh yang dalam. Kenapa? Karena betapa kontradiktifnya negara ini ketika sehari setelah peringatan HUT ke 75 tahun sejak diproklamirkan Kemerdekaan Republik Indonesia, ternyata masih ada kelaparan. Terlebih kelaparan yang terjadi lebih mendominasi usia balita dan anak-anak.

Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia dalam upaya memerangi kelaparan ini di inisiasi oleh Yayasan Lumbung Pangan Indonesia melalui Foodbank of Indonesia, JNE dan para Bunda Relawan. Didukung juga oleh Deputi Tumbuh Kembang Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak (KemenPPPA) Lenny N. Rosalin. Deklarasi yang saya ikuti melalui daring webinar ini juga dilakukan di 45 titik di Indonesia.

Deklarasi Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia di Jakarta. 


Pangan yang kita tahu merupakan kebutuhan dasar manusia. Secara statistik indeks kelaparan Global 2019 Indonesia masih menghadapi masalah kelaparan yang serius. Dengan kondisi kelaparan dalam dua hal, kelaparan karena kemiskinan dan kelaparan yang tersembunyi (hidden hunger). Yang terjadi kelaparan karena kemiskinan menyebabkan sekitar 40-50% anak sekolah dalam kondisi perut kosong. Sedangkan kelaparan tersembunyi menjadi penyebab pada stunting, yaitu kekurangan vitamin dan mineral dan gizi seimbang.

Isi Deklarasi Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia 


Ironisnya kasus kelaparan pada balita banyak terjadi di wilayah penghasil pangan seperti Cianjur 41,76%, Brebes 43,62%, Subang 40,47% dan Grobogan 54,97%. Berdasar Riskesdas 2013  daerah-daerah tersebut memiliki persentase jumlah balita pendek diatas prevalensi nasional. Melihat situasi pandemi seperti saat ini akankah peningkatan jumlah kelaparan ini? 

Peserta daring deklarasi Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia 


Daya beli yang menurun akibat keterbatasan akses, ketersediaan dan keterjangkauan bahan pangan sehat tentu akan memberikan suatu dampak yang dalam kurun waktu panjang sangat tidak baik bagi kelangsungan generasi mendatang. Ini fakta yang tidak bisa dihindarkan. Foodbank of INDONESIA (FOI) berkomitmen untuk membantu masyarakat dalam mencari solusi penanganan masalah pangan dan gizi. FOI bergerak dalam redistribusi makanan berlebihan sebagai upaya untuk mencegah kemubaziran pangan dan membuka akses pangan bagi kelompok rentan, salah satunya balita di Indonesia. Sejak berdiri pada 21 Mei 2015 di bawah Yayasan Lumbung Pangan Indonesia, selama lima tahun terakhir ini FOI konsisten dalam membantu masyarakat untuk mengakses pangan secara Adil khususnya kepada kaum dhuafa dan anak-anak melalui program pendampingan masyarakat berbasis pangan dengan program Sayap dari ibu (SADARI), program Mentari Bangsaku (MB) dan program Pos Pangan. 

Founder FOI Hendro Utomo melalui ekspedisi Merdeka di Banyuwangi bersama Asdp Banyuwangi


Akibat pandemi Covid-19 memang sangat berdampak bagi ke berlangsungan kebutuhan pangan. Maka FOI dengan Gerakan Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia untuk memerdekakan balita dari kelaparan. Gerakan ini mengajak para Bunda (kader, Paud, TBM) yang bergerak memerangi kelaparan bagi balita di Indonesia. 

Menyanyikan lagu Indonesia Raya sebelum acara di mulai. 


Semoga kegiatan ini dapat menginspirasi siapapun untuk sama bergerak memberikan akses pangan yang bergizi bagi anak Indonesia. Mulai dari usia balita hingga usia sekolah dasar. Membentuk sikap sadar dan peduli memberikan asupan pangan yang tidak asal kenyang tetapi juga bergizi. Hal ini dapat terwujud dengan kebersamaan memahami persoalan dan langkah yang dilakukan untuk memberantas kelaparan.

Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia semoga lebih banyak berdampak besar, sebab Bundalah garda terdepan dalam memerangi kelaparan. Semoga segala niat dan semua pihak yang terjun dalam gerakan ini mendapat kebaikan yang berlipat Ganda. Amiin YRA. 

Teruslah menginspirasi, usir pandemi. 

Demikian, 

Salam. 

You Might Also Like

0 komentar

Terima kasih sudah berkunjung dan berbagi...
Bergembira selalu !!