99namacinta Film Rasa Indonesia yang Berasa

Oktober 30, 2019

Narsis di WoF film 99namacinta

Entah kenapa beberapa film sering saya tonton hampir hilang sense sebagai bangsa Indonesia. Berbeda saat dengan menonton film 99namacinta. Bukan karena filmnya digarap dari adaptasi cerita luar, tetapi memang seringnya menemui film yang berlatar budaya yang masih kental dengan tradisi luar. Bukan tradisi yang berasal dari budaya Indonesia yang sudah mengakar rumput. Memang dalam menonton film memerlukan kebijaksanaan si penontonnya. Sebab tak semua tontonan sesuai seperti yang diharapkan. 

99namacinta adalah film karya Danial Rifki dari penulis Garin Nugroho. Diperankan oleh Acha Septriasa sebagai Thalia, Deva Mahenra sebagai Kiblat dan beberapa pemain lainnya seperti Ira Wibowo, Donny Damara, Dzawin, CHiki Fawzi, Adinda Thomas dan Susan Sameh. Juga beberapa pemain lainnya seperti Adi Nugroho, Miing dan lain-lain. 

Poster film 99namacinta

Film 99namacinta mampu menyentuh rasa kebangsaan saya saat menikmati sajian Press Screening tanggal 24 Oktober 2019 lalu di Studio XXI Senayan City Jakarta. Sebagai blogger kesempatan nonton Press Screening adalah kebanggaan tersendiri. Sebab dapat memberikan first impresi penonton sebelum di hidangkan kepada penonton lebih luas. Sebab film 99namacinta akan ditayangkan serentak pada tanggal 14 November 2019. Jadi inilah beberapa first impression yang dapat saya ceritakan sebagai penonton pertama. Semoga berkenan yaa...

Undangan press screening film 99namacinta mendarat melalui watsap dari komunitas Indonesia Sosio Blogpreneur / ISB. Suatu kehormatan dan kebahagiaan tentunya menjadi bagian yang dapat menonton film Press Screening bersama media, blogger dan influencer lainnya. Sebab tak semua blogger mendapat kesempatan seperti ini. Tentunya kelak dapat berbagi hal positif dari first impression sebagai salah satu orang yang turut menonton Press Screening. 

Buat saya semua film itu bagus, yang membedakan adalah selera penonton itu sendiri. Ada yang suka alur cerita komedi, drama, fiksi, religi, fiksi ilmiah, dan atau aksi bahkan horor. Untuk film 99namacinta bukan termasuk tiga terakhir yang saya sebutkan. Film 99namacinta memuat kisah beralur drama, religi dan komedi. Mengangkat kisah kehidupan di balik layar sebuah broadcasting dan sisi kehidupan personal seorang broadcaster. 

Kehidupan manusia yang sangat banyak berubah menjadi sesuatu yang unik dan hampir sedikit orang mengetahui kehidupan seorang broadcaster seperti pada tokoh Thalia. Seorang wanita muda dan memiliki ambisi tinggi mencapai jenjang prestasi di dunia broadcast. Kehidupan yang sangat jarang diangkat dalam film dan menguak sedikitnya intrik dalam proses produksi sebuah tayangan televisi. Dari tayangan gosip hingga ke tayangan kuliah subuh


Dari layar televisi masyarakat Indonesia sedikit banyak mendapat tayangan informasi yang beragam mulai dari News, Entertainment, Education dan lain-lain. Nah berbeda dengan tayangan gosip yang melulu mendapat rating tertinggi dari jumlah penayang. Sebab informasi yang di berikan memiliki nilai teory broadcast yang dapat menjual. Artinya dapat meraih perhatian penonton yang banyak dan hampir tak memperhatikan sense of humanity nya. Asal dapat rating tayangan televisi hampir menghalalkan segala cara. 

Kisah Thalia dan Kiblat menggambarkan kehidupan yang paradoksal bagaimana perilaku kehidupan sehari-hari dengan kesesuaian tayangan pertelevisian yang kompleks dengan sensitivitas perilaku kita sebagai manusia. Bagaimana tayangan gosip lebih disukai daripada tayangan kuliah subuh. Hal-hal yang tabu dalam kehidupan dibalik layar sebuah tayangan diangkat manis oleh kepiawaian menulis seorang Garin Nugroho dan eksekusi audio visual seorang Danial Rifki yang menjamah ranah halus jiwa penonton Indonesia. 

Kehidupan pesantren, fashion dan broadcasting menjadi ramuan agak sedikit pelik dan menyatu namun berbeda dengan FTV. Tapi menjadi sebuah film yang lebih banyak menampilkan banyak hal untuk di renungkan sebagai pembelajaran. Sebagai broadcaster, santri dan perilaku umum khalayak di akar rumput. Disinilah saya merasakan betapa kehidupan pitutur rakyat jelata menjelma sebagaimana kehidupan sehari-hari yang saya rasakan disekitar saya. Lebih Indonesia kira-kira begitu. 

Demikian first impression saya setelah menonton press screenings film 99namacinta. Bagaimana dengan first impression kamu? Oiya silakan menikmati ya nanti mulai tanggal 14 november 2019 di bioskop kesayanganmu. 

Salam.

Udah kayak security Cinema XXI belum? :) 

You Might Also Like

0 komentar

Terima kasih sudah berkunjung dan berbagi...
Bergembira selalu !!