Lagu Anak Indonesia yang Anak-anak Hidup Lagi

November 28, 2018

Laurence Juara II Penyanyi Anak LSAI 2018 saat performance 

Ada kabar gembira dari kegiatan acara ke acara yang saya ikuti semenjak jadi blogger. Kali ini saya mengikuti undangan yang datang dari panitia Lomba Suara Anak Indonesia 2018 (LSAI) yang di selenggerakan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (KPPPA RI) bersama Musik Hana Midori. 

Suara-suara keramaian sebagai bentuk keceriaan anak indonesia bergemuruh di teater Garuda Taman Mini Indonesia Indah sejak pagi hingga tengah hari. Pada Minggu 25 November 2018 di selenggarakan Grand Final LSAI 2018 yang diikuti oleh 17 penyanyi anak dan 17 orang pencipta lagu anak. 

Tidak seperti pada lomba dan kontes lagu anak pada umumnya acara LSAI 2018 ini memperlombakan dua kategori yaitu Lomba cipta lagu anak dan Lomba penyanyi anak. Pada Grand Final ini pun acaranya dikemas sangat menarik tidak seperti pada lomba-lomba menyanyi yang pernah ada. 

Pengisi acara sebelum pengumuman pemenang oleh Anak-anak SMP 52 Jakarta, Gambang Kromong dan Tari Tradisional Betawi. 
Penggarapan acara LSAI 2018 ini juga sungguh memperhatikan bagaimana memperlakukan anak-anak seperti anak-anak. Boleh jadi kontes atau lomba anak yang ramah anak hanya terjadi pada acara ini. Sebab seluruh konten acara hampir 90% sangat anak-anak. 

Pengisi acara sebelum pengumuman pemenang oleh Anak-anak SMP 52 Jakarta, Gambang Kromong dan Tari Tradisional Betawi. 
Mulai dari peserta, penonton dan konsep acara yang terkesan tidak sedang dalam kompetisi. Nuansa bermain anak membalut seluruh rangkaian acara yang tidak membosankan bagi anak-anak. 

Proses Lomba telah dimulai sejak Agustus hngga Oktober 2018 lalu sebenarnya. Lomba ini diselenggarakan sebab sudah langkanya perhelatan lomba nyanyi anak-anak yang anak-anak. Terutama tayangan acara musik di televisi saat ini yang tidak lagi menyajikan lagu khusus untuk anak-anak.  Meskipun bermunculan acara lomba menyanyi untuk anak namun lagu-lagu yang dinyanyikan umumnya juga lagu orang dewasa. 

KPPPA RI bersama Musik Hana Midori  berharap LSAI menjadi ajang yang dapat melahirkan lagu anak dan penyanyi anak berkualitas. Terlebih jika akan muncul kesadaran orang tua dan masyarakat agar dapat mendorong anak mereka dengan mengembangkan minat dan bakat anak dengan hal positif. Tentunya dengan menyanyikan lagu yang sesuai dengan usianya, 

Yohana Yembisa Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia
Yohana Yembise Menteri KPPPA RI, yang turut hadir dan berkenan memberi selamat kepada para pemenang juga mengatakan bahwa salah satu kegiatan anak untuk mengisi waktu luang adalah bernyanyi. Aktivitas bernyanyi pada anak menjadi penting agar anak-anak dapat belajar melalui lagu dengan cara yang baik dan benar. 

Meski pada kenyataannya selain langkanya penyanyi anak yang menyanyikan lagu anak , Indonesia juga kekurangan lagu anak dari para pencipta lagu yang menelurkan lagu anak yang berkualitas. Penyebabnya adalah sulitnya  mengorbitkan lagu anak dan anak yang mau menyanyikan. Sangat terbatasnya media yang akan menyiarkan dan mempublikasikan lagu tersebut. Dan ada juga pandangan yang mengatakan secara ekonomi lagu anak dianggap tidak komersil. 

Kegiatan LSAI 2018 ini menjadi wadah untuk menumbuhkan kembali semangat kepedulian terhadap tumbuh kembang anak. Seperti yang disampaikan juga oleh Deputi Menteri Bidang Tumbuh Kembang Anak KPPPA RI Lenny N Rosalin, ini merupakan salah satu usaha yang kita lakukan dengan sebaik-baiknya untuk anak-anak Indonesia agar menjadi generasi masa depan yang hebat, cerdas, sehat, gembira dan berkualitas. 

Sebelum memasuki Grand Final LSAI 2018 ini, tak kurang dari 203 anak peserta penyanyi anak dan 187 peserta pencipta lagu mengikuti proses penyaringan hingga memasuki babak 30 besar untuk masing-masing kategori lomba. Peserta yang masuk dalam babak semifinal kesemuanya juga mengikuti masa karantina selama satu minggu. 

Ibu Yohan Yembise Menteri KPPPA RI memberikan Thropy dan Piagam kepada Pemenang Lomba Menyanyi Anak  dan Lomba Cipta Lagu Anak.  
Hadiah total Rp 200 juta menjadi hak kepada para pemenang semua kategori dan akan dibuatkan album rekaman. Penjurian yang dilakukan juga berdasarkan teknik vokal. penampilan, ekspresi dan interpretasi pada lagu yang dibawakan. 

Para Juri terdiri dari Roedyanto Warsito, Ucie Nurul, Ary Syaff, Ava Victoria dan Lenny N. Rosalin telah memilih 17 penyanyi anak dan 17 pencipta lagu anak yang masuk dalam semi final dan selanjutnya mengikuti ajang terakhir yaitu Grand Final yang melibatkan Dewan Juri Gran Final LSAI 2018 yang diketuai oleh Bens Leo, Purwacaraka, Dian HP dan Lenny N. Rosalin yang akan memilih 3 juara dan 3 juara harapan. 

Bens Leo Ketua Juri Grand Final LSAI 2018 menyerahkan Thropy dan Piagam kepada Juara II Lomba Menyanyi Anak dan lomba Cipta Lagu Anak. 
Berikut adalah pemenang Lomba Suara Anak Indonesia 2018 berdasarkan hasil dari penilaian juri :

Lomba Penyanyi Anak
Juara 1 : Sherina Thu Tiwanie
Juara 2 : Lauwrence
Juara 3 : Aisha Dama C
Harapan 1 : Erditya Putra Permana
Harapan 2 : Fladira
Harapan 3 : Adzra Zulfa Rabbani

Lomba Cipta Lagu
Juara 1 : Stephen Irianti Wally (Rei) dengan judul lagu Aku Suka Bernyanyi
Juara 2 : Mayashanty Reynildha dengan judul lagu Tetap Satu
Juara 3 : Bradder Sams dengan judul lagu Ku Foto, Klik!
Harapan 1 : Panji Nurseto dengan judul lagu Liburan
Harapan 2 : Jefri Antonius Situmeang dengan judul lagu Gak Boleh Nakal
Harapan 3 : Agustinus Kusni Hartono dengan judul lagu Hari Baru

Selamat ya kepada para pemenang, saya juga tidak sabar untuk membeli CD pemenang Lomba Cipta Lagu Anak yang keren dan berkualitas ini. Semoga even seperti ini selalu diadakan setiap tahunnya agar banyak lagu-lagu anak yang diproduksi dan di ciptakan. 

Demikian
Salam.

Rela kembali ke anak-anak kalau ada acara kayak gini lagiii... :)

You Might Also Like

0 komentar

Terima kasih sudah berkunjung dan berbagi...
Bergembira selalu !!