Refleksi Hari - Bergerak Dalam Ancaman Edisi 1
Mei 04, 2018Setiap hari yang berlalu bersama aku di dalamnya. Juga orang terkasih dalam do'a dan bahkan bukan hanya itu. Lebih dari do'a-do'a tersembunyi dalam tebaran langkah. Menelusup tanpa bentuk bukan selinap. Sebab segala peristiwa yang bukan kebetulan.
Adakalanya dalam perhentian gerak, fikiran melambungkan ingatan kepada pengetahuan. Pertanyaan selalu menggelayut. Mengapa pengetahuan yang di miliki ini jauh dari harapan dengan apa yang diketahui. Dalam semua banyak perihal. Tak terkecuali di rumah, berteman, dan juga alam.
Asap yang bertebaran di bawa angin mungkin terbelah-belah remuk remah terberai. Lalu ada dengus-dengus nafas yang terus memburu tanpa sadar menyedot sedalam-dalamnya. Memasuki rongga nafas dan terjebak dalam paru-paru kehidupannya. Setiap hari! ya setiap hari. Aku masih menjadi bagian di dalamnya. Mencetakan pada huruf-huruf yang bersusun, mungkin tak teratur.
Kabut-kabut pekat tercerai berai seolah memudar. Mereka seperti kabur tanpa suara. Namun menghinggapi setiap paru dan beternak plek satu dua tiga. Hingga menjadi berjuta-juta menemani rongga paru seseorang.
Walau mereka telah terbatuk-batuk berpuluh ribu ratus kali. Menjadi penanda tetangga sebelah akan kehadirannya di dalam warga komunitas rukun tetangga. Ada juga penanda kehadiran dalam komunitas kerja kantoran. Bahwa batuknya adalah aku yang duduk dekat sebelah freon AC kantor perusahaan teknologi filtrasi dunia. Di sebelah ruangan bos yang terkadang berdehem menyaksikan aku membuka situs dewasa tanpa sengaja.
Si bos memang orang yang bijaksana. Meski beberapa kali tak sengaja terklik akibat iklan yang muncul tiba-tiba di layar daring. Ia tetap mempertahankan kerjaku sebagai peneliti lingkungan akibat paparan asap yang tak nampak.
Hari ini semua orang terancam. Sebuah daring video di youtube mengisi feed notifikasi gajet. Judul yang menggairahkan jempol mengarahkan pada tayangan satu kali klik saja. Video tersebut berulang mengatakan " Semua Orang Terancam". Jutaan kilo ton asap telah memenuhi rumah kita tanpa terlihat. Bahkan orang-orang yang telah menggunakan transportasi kapsul secepat kilat pun tak akan mengetahui kabut asap itu.
Bersambung,
3 komentar
maaf mas, ini ngomongin tentang apa ya? aku gak mudeng blas hahahaha #mikirkeras
BalasHapusGak ngomongin apaapa mas dzul, gk juga perlu mikir keras. Hahaha maklum pemikiran acak yang gak penting jugak kok hahaha
HapusKerenlah
BalasHapusTerima kasih sudah berkunjung dan berbagi...
Bergembira selalu !!