Gagasan-gagasan cemerlang hendak di realisasikan
Maret 14, 2016
Gagasan-gagasan cemerlang hendak di
realisasikan
Saya menulis ini adalah sebagai usaha
mencatat kembali diskusi yang saya ikuti pada 2 maret 2016, bertempat di sudut
ruang Creativity Hub- Galeri Indonesia Wow. Ruang yang dengan sengaja di
peruntukan sebagai space bagi kegiatan kreatif dalam bagian bangunan Smesco
RumahKu. Hadir dalam diskusi ini, dua orang yang sangat kompeten dalam bidang
dan wawasan lingkup kerja yang di geluti secara expert, Deputi Bidang Pengembangan SDM KemenKopUkm Drs Prakoso, BS, MM sebagai pelaksana mandat kebijakan regulasi Koperasi dan UKM dan Jimmy M. Rifai Gani, Executive Director & CEO IPMI International Bussines School. Juga unsur media
baik offline maupun online, seperti wartawan dan juga blogger, serta yang paling
penting menurut saya adalah kehadiran para pelaku UKM itu sendiri yang dihadirkan
dari beberapa provinsi diantaranya dari Medan, Makasar dan Bali. Secara
langsung mereka memberikan masukan dan gambaran kondisi pelaku UKM kita pada
saat sekarang ini. Paling menarik diskusi ini di pandu oleh komedian senior
kita Bang Miing Bagito yg konon sudah lepas status anggota DPRnya. Hehe so
pasti diskusi yang bertema sangat serius ini menjadi mengalir dan penuh sahaja
hingga diskusi berakhir.
Seperti apa diskusinya ? mari simak ya.
Bang Miing Bagito memulai kata menyapa
hadirin tentu dikarenakan microphone sudah di tangannya, hee.. sedikit sebelum
menyapa isyarat tubuhnya sudah memancing sumringah hadirin. Maklum komedian
kawakan. Justru inilah yang akhirnya bisa mengawali diskusi terasa segar dan
riang gembira. Kelakar segar yang penuh amanat/pesan/nasehat selalu terlontar
dari Bang Miing Bagito. Mungkin karena pernah berada di senayan hingga lawakan
beliau sungguh sangat menggugah. Menggelitik hati dan mengingatkan kesadaran
penuh pada laku yang harus melupakan keluh kesah dan menggantinya dengan
keriangan yang memberi semangat. Begitulah tergambarkan oleh saya, bahwa para
pelaku UKM saat ini memerlukan dorongan penuh juga pengayoman (bukan disidang
lho..tapi bimbingan) seperti orang tua memperlakukan anaknya dengan penuh
sahaja dan dedikasi (engagement).
Setelah menyapa hadirin, kemudian
dipersilahkan bapak Dirut LLP KUKM Ahmad Zabadi memperkenankan hadirin untuk
menjalankan diskusi dengan antusias dan pengharapan yang tinggi, Bahwa diskusi
kali ini akan memberikan input yang sangat berguna bagi regulasi pelaksanaan
pemberdayaan pelaku UKM itu sendiri dan para pelaku pelaksana mandat (regulator) UKM. Beliau selalu hadir dan minimal menyempatkan
diri untuk berada di tengah-tengah hadirin yang juga merupakan pengunjung
Smesco RumahKu. Dalam rangka
membangun engagement terhadap pengunjung yang hadir. Bang Miing pun menimpali
dengan celetukan segar dan menggiring kepada narasumber pertama Bapak Deputi bidang pengembangan SDM KemenKopUkm Drs Prakoso, BS, MM.
Beliau kemudian menimpali remah dan mengawali penyampaiannya
dengan kerendahan hati menerima masukan dan perlunya terus belajar dalam
memberdayakan pelaku UKM pada umumnya dan khususnya memperbaiki kinerja deputi
yang dipimpinnya. Untuk itu beliau berterimakasih bisa berada dalam diskusi yang memang berada dalam
lingkup kerja beliau. Bukan Bang Miing Bagito namanya jika diskusi berajlan
kaku. Dan timpal menimpali saling melengkapi dan menyeimbangkan paparan
terjadi di lingkaran panggung. Beliau menyampaikan beberapa substansi bagaimana UKM bisa menjadi kuat. Didasari dari mental yang kuat dan cara berfikir yang berkembang maka UKM kita akan terus bertahan. tanpa kedua hal itu sulit rasanya kita bisa bermimpi lebih jauh, ujarnya. Semua yang di butuhkan pelaku UKM seperti pemasaran, finance, keterampilan kewirausahaan, beasiswa, sertifikasi ada tersedia jalurnya di kementerian namun hal ini harus terintegrasi dengan pemerintah daerah terkait penyerapan program yang tersasar supaya tepat sasaran.
Embrio kemunculan semangat berwirausaha adalah membongkar beberapa rasa diantaranya rasa takut, rasa malu, rasa malas, khawatir, rasa rendah diri, rasa gengsi, dan lain sebagainya kecuali rasa stroberi, rasa orange, hehehe.
Tiba waktunya bagi Jimmy M. Rifai Gani, Executive Director & CEO IPMI International Bussines School yang juga ternyata mantan Dirut BUMN Sarinah ini menyampaikan paparannya. Beliau menyampaikan beberapa konseptual yang sedang berkembang saat ini. Distruptive Innovation yang kuncinya ada dua yaitu user friendly dan low cost. Apa itu Distruptive Innovation ? Distruptive Innovation yaitu bagaimana sesuatu yang baru mampu mengganggu bisnis yang sudah berjalan saat ini. contoh yaitu ritel transportasi seperti gojek, uber, dan grab. Dahulu di gambarkan betapa mahalnya dan gayanya masyarakat bisa menggunakan tranportasi seperti taksi. Dan betapa dalam kurun waktu yang panjang dan lama sebuah usaha/company ritel jasa transportasi membangun usahanya. Namun dengan ketersediaan teknologi yang ada inovasi juga berubah mengikuti keadaannya.
Global Competition, tiga hal yang kini tren dalam wilayah ASEAN yaitu Globalitation, Urbanitation, dan Digitalitation. Tiga hal ini sangat penting di pahami bagi para pelaku UKM untuk masuk dalam Rantai Pasokan Dunia. Ini juga merupakan pengetahuan untuk dapat meraih kesempatan/peluang dalam UKM ke pasar yang lebih luas.
Menurut Jimmy M. Rifai Gani membangun usaha di Indonesia ini juga begitu rumit dan pelik, Kita harus punya "kantong tebel" dan "dengkul yang kuat" karena sulitnya memulai usaha. Beliau memberikan contoh apa yang sudah di lakukan di Amerika untuk di adopsi di Indonesia yaitu Angel Investment. Apa lagi ini ya?, yakni beberapa orang berkumpul untuk mengumpulkan dana modal dan diberikan kepada anak muda yang berkarakter baik untuk menjalankan usaha dan pengembalian modal itu tanpa bunga. Dengan dasar yang sangat rasional bahwa start up itu sangat rentan dengan kerugian. Wah yaaa, ini merupakan dasar pemikiran yang cemerlang menurut saya. Bagaimana ya dengan yang sekarang sudah berjalan. Sebagaimana diketahui Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang di kucurkan pemerintah berbunga 12 sampai 13 persen. Nah begitu tingginya kan? itupun ditambah harus memiliki agunan hehe. Dua hal yang paling pasti ketika Angel Investment bisa dilakukan di Indonesia yakni integrity dan honestly selain mentality yang kuat ujarnya.
Hadir juga tiga orang pelaku UKM dari Medan, Makasar dan Bali. Ketiganya menyampaikan pengalaman dan pertanyaaan menyangkut bidang usaha yang di gelutinya. Tentu ini menambah warna diskusi menjadi lebih baik lewat pengalaman mereka. Suatu proses yang tidak bisa dianggap sepele. Pengalamanlah guru yang mengajarkan kita langsung seperti halnya kayu hoki menggiring bola hingga ke gawang.
Hingga menuju akhir diskusi, beberapa kesimpulan dapat saya catat bahwa sistem pemberdayaaan para pelaku UKM harus tepat sasaran. Salah satunya membangun network yang mudah untuk diakses oleh pelaku UKM itu sendiri. Smesco RumahKu sebagai fasilitator diskusi ini merupakan sarana yang memiliki impact secara langsung. Hal ini bisa saya rasakan melalui agenda diskusi arah kewirausahaan yang sangat bermanfaat ini. Akhir kata realisasi adalah hal yang sangat memberi "rasa segar " hehe seperti rasarasa yang di sampaikan Bang Miing di atas.
Terimakasih.
2 komentar
Semoga di Indonesia byk yg mau jadi angel investment ya..
BalasHapusaamiinn
BalasHapusTerima kasih sudah berkunjung dan berbagi...
Bergembira selalu !!